Senin 08 Aug 2022 11:03 WIB

Biden Sambut Gencatan Senjata di Jalur Gaza

Biden menyambut baik gencatan senjata antara Israel dan kelompok Jihad Islam

Rep: Fergi Nadira B/ Red: Esthi Maharani
Asap mengepul setelah serangan udara Israel pada bangunan tempat tinggal, di Kota Gaza, Sabtu, 6 Agustus 2022. Jet Israel menggempur sasaran militan di Gaza saat roket menghujani Israel selatan, beberapa jam setelah gelombang serangan udara Israel di daerah kantong pantai yang menewaskan sedikitnya 11 orang. orang, termasuk seorang militan senior dan seorang gadis berusia 5 tahun. Pertempuran dimulai dengan pembunuhan Israel yang ditargetkan secara dramatis terhadap seorang komandan senior Jihad Islam Palestina berlanjut hingga Sabtu pagi, menarik kedua pihak lebih dekat ke perang habis-habisan.
Foto: AP/Fatimah Shbair
Asap mengepul setelah serangan udara Israel pada bangunan tempat tinggal, di Kota Gaza, Sabtu, 6 Agustus 2022. Jet Israel menggempur sasaran militan di Gaza saat roket menghujani Israel selatan, beberapa jam setelah gelombang serangan udara Israel di daerah kantong pantai yang menewaskan sedikitnya 11 orang. orang, termasuk seorang militan senior dan seorang gadis berusia 5 tahun. Pertempuran dimulai dengan pembunuhan Israel yang ditargetkan secara dramatis terhadap seorang komandan senior Jihad Islam Palestina berlanjut hingga Sabtu pagi, menarik kedua pihak lebih dekat ke perang habis-habisan.

REPUBLIKA.CO.ID, GAZA CITY - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden menyambut baik gencatan senjata antara Israel dan kelompok Jihad Islam Palestina yang berbasis di Gaza, Ahad (7/8/2022) waktu setempat. Gencatan senjata yang ditengahi Mesir berlaku pada Ahad malam setelah lebih dari tiga hari pertempuran.

Biden mengatakan AS telah melakukan kontak dengan pejabat dari Israel, Otoritas Palestina, Mesir, Qatar dan Yordania untuk mengakhiri pertempuran dengan cepat. Biden juga berterima kasih kepada Presiden Mesir Abdel-Fattah el-Sissi bersama dengan Emir Qatar Tamim Bin Hamad al-Thani atas peran sentral mereka dalam upaya tersebut.

Baca Juga

Presiden Biden juga menyinggung Perdana Menteri Yair Lapid dan kepemimpinan pemerintahnya selama krisis. Meski, seperti yang dilakukan Gedung Putih pada hari pertama konflik, Biden menyatakan dukungannya terhadap hak Israel untuk mempertahankan diri terhadap tembakan roket Kelompok Jihad Islam Palestina.

AS bangga dengan dukungannya untuk Iron-Dome Israel, yang mencegat ratusan roket dan menyelamatkan banyak nyawa. Awal tahun ini, AS menyetujui tambahan 500 juta dolar AS dalam pendanaan untuk pengisian Iron Dome setelah konflik Gaza Mei 2021.

Kendati begitu, Biden menyesali adanya korban warga sipil dalam konflik, baik oleh serangan Israel terhadap posisi Jihad Islam maupun puluhan roket Jihad Islam yang dilaporkan jatuh di Gaza. Dia mengatakan pemerintahannya mendukung penyelidikan yang tepat waktu dan menyeluruh atas kematian tersebut.

"Kami juga meminta semua pihak untuk sepenuhnya melaksanakan gencatan senjata, dan untuk memastikan pasokan bahan bakar dan kemanusiaan mengalir ke Gaza saat pertempuran mereda,” kata presiden Biden seperti dikutip laman Times of Israel, Senin (8/8/2022).

Seperti yang terjadi di hampir setiap pernyataan pemerintahan Biden mengenai konflik Israel-Palestina, Biden menutup dengan menegaskan bahwa Israel dan Palestina sama-sama layak untuk hidup dengan aman dan terjamin dan untuk menikmati ukuran kebebasan, kemakmuran, dan demokrasi yang sama.

"Pemerintahan saya akan tetap terlibat dengan para pemimpin Israel dan Palestina untuk mendukung visi itu dan untuk mengimplementasikan inisiatif yang diluncurkan selama kunjungan saya (belum lama ini) untuk meningkatkan kualitas hidup bagi orang Palestina dan Israel," kata Biden.

Sementara itu Pasukan Israel dijadwalkan dalam beberapa jam mendatang untuk menilai kembali perlunya instruksi keselamatan khusus yang saat ini berlaku bagi penduduk daerah dekat Jalur Gaza. Meskipun gencatan senjata antara Israel dan Jihad Islam Palestina berlangsung sepanjang malam, pembatasan masih tetap berlaku.

Ini berarti fasilitas pendidikan di kota-kota dekat Jalur Gaza akan tetap ditutup, sebagian besar pertemuan akan dilarang dan penduduk masih harus tetap dekat dengan tempat perlindungan bom. Pembatasan yang sedikit lebih longgar diberlakukan untuk sisa Negev utara dan sebagian wilayah Lachish. Secara resmi, pembatasan tersebut berlaku hingga Senin pukul 18.00 waktu setempat, tapi bisa dibatalkan lebih awal.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement