REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Otoritas transportasi California, Amerika Serikat, menuding pabrikan mobil listrik Tesla telah memberikan informasi yang salah terkait fitur autopilot dan full self-driving. Informasi itu disampaikan melalui iklan yang disiarkan di negara bagian itu.
Departemen Kendaraan Bermotor (DMV) California mengatakan Tesla menyesatkan calon konsumen. Iklannya dinilai melebih-lebihkan betapa bagusnya fitur advanced driver assistance systems (ADAS) yang dimiliki Tesla.
"Tesla membuat atau menyebarkan pernyataan yang tidak benar atau menyesatkan, dan tidak berdasarkan fakta," kata DMV dalam laporannya dilansir Reuters, Senin.