Selasa 09 Aug 2022 23:54 WIB

Dokter: Daya Tahan Tubuh Bermanfaat untuk Tumbuh Kembang Anak

Sistem imun anak belum berkembang sampai si kecil berusia delapan tahun.

Imunitas anak berkorelasi terhadap tumbuh kembang anak. (ilustrasi)
Foto: www.freepik.com.
Imunitas anak berkorelasi terhadap tumbuh kembang anak. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dokter spesialis anak dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) dr Margareta Komalasari mengingatkan orang tua tentang pentingnya menjaga daya tahan tubuh atau imunitas anak. Imunitas anak  berkorelasi terhadap tumbuh kembang anak.

Sistem imun anak belum berkembang sampai si kecil berusia delapan tahun. "Periode ini penting dalam memenuhi kebutuhan anak terutama untuk mendukung perkembangan sistem imun," kata Margareta dalam virtual press briefing pada Selasa (9/8/2022).

Baca Juga

Selain membuat anak menjadi sehat dan tidak gampang sakit, sistem imun yang baik juga dikatakan Margareta akan berdampak baik pada keterampilan motorik halus dan kemampuan kognitif atau kecerdasan anak. Dia mengatakan, ada penelitian yang menyatakan, daya tahan tubuh itu faktor yang penting sekali, di mana anak yang sistem imunnya baik maka kemampuan motorik halusnya lebih tinggi 26 persen dibanding yang sakit-sakitan.

"Kemudian, nilai kognitifnya bisa lebih tinggi tiga poin dibandingkan anak yang lebih sakit," ujar Margareta.

"Dua faktor ini (motorik dan kognitif) dibutuhkan untuk mendapatkan tumbuh kembang si kecil yang lebih optimal. Jika tumbuh kembangnya optimal, mereka akan jadi generasi yang pintar, berbakat, dan menjadi generasi emas," ujarnya.

Mengenai korelasi imunitas dengan kemampuan motorik dan kognitif, Margareta mengatakan anak yang sehat tentu akan lebih aktif bergerak dan bermain sehingga dia lebih terstimulasi. Selain itu, anak yang aktif bergerak juga nantinya akan lebih mudah menemukan minat, bakat, dan potensi mereka.

Sebaliknya, lanjut Margareta, jika aspek motorik dan kognitif terganggu, maka anak akan mengalami berbagai masalah di kemudian hari. Sebagai contoh, anak-anak yang terlambat bicara nantinya cenderung sulit bersosialisasi dengan orang di sekitarnya.

Oleh karena itu, Margareta mengimbau orang tua untuk dapat memaksimalkan aspek kemampuan motorik dan kognitif tersebut dengan mengoptimalkan sistem imun anak melalui intervensi nutrisi yang baik."Intervensi nutrisi yang diperlukan adalah FOS, GOS, untuk imunitas, kemudian Omega 3, Omega 6, DHA, untuk meningkatkan kemampuan kognitifnya. Omega 3 dan Omega 6 adalah asam lemak yang tidak dapat diproduksi tubuh sehingga perlu asupan dari makanan bergizi seperti susu, ikan, dan telur," jelasnya.

 

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement