REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG — Vaksinasi dosis keempat (booster kedua) untuk kelompok tenaga kesehatan (nakes) telah dimulai secara serentak sejak Jumat (29/7/2022), dengan total sasaran sekitar dua juta nakes. Sementara itu di Kota Bandung, petunjuk teknis (juknis) vaksinasi booster kedua untuk nakes baru diterbitkan pada Kamis, 4 Agustus 2022 lalu, dengan sasaran 24.709 nakes.
Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandung Anhar Hadian mengatakan, capaian terakhir vaksinasi booster kedua untuk nakes baru menginjak angka 8,51 persen. Kecilnya persentase pencapaian vaksinasi, kata dia, disebabkan terbatasnya dosis yang diberikan Pemerintah Pusat.
“Capaian kita baru 8,51 persen karena memang jumlah vaksin yang kita terima dari pusat juga masih terbatas. Saat ini stoknya untuk booster kedua nakes sudah habis ya, kita masih menunggu kiriman lagi dari pusat,” kata Anhar saat ditemui sesuai melakukan monitoring pelaksanaan BIAN di Kebongedang, Kota Bandung, Kamis (11/8/2022).
Sebelumnya, dia mengatakan, Kota Bandung mendapatkan jatah sekitar 117 dosis untuk vaksinasi booster kedua nakes. Jumlah tersebut, kata dia, memang sangat sedikit jika dibandingkan jumlah sasaran nakes yang akan menerima vaksinasi dosis keempat.
Seluruh dosis, sambungnya, telah disebar ke 38 puskesmas. Dimana kelompok nakes yang diprioritaskan adalah nakes yang bertugas di rumah sakit. “Jadi masih jauh karena kebutuhan nakes kita di kota bandung itu 24 ribu lebih. Kami sudah mengajukan kembali permohonan vaksin ke provinsi untuk yang booster kedua ini, moga-moga bisa cepat ditambah dan bisa kita distribusikan ke rumah sakit atau fasilitas kesehatan lainnya,” jelasnya.
“Kalau vaksin sudah ada kita akan segera distribusikan, intinya begitu,” sambung Anhar.
Sementara itu, Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan RI dr Maxi Rein Rondonuwu mengatakan pihaknya belum mengeluarkan kebijakan untuk pelaksanaan vaksin booster kedua untuk masyarakat umum.
"Belum ada kebijakan, kita selesaikan dulu yang pertama. Booster pertama itu baru 20 persen, itu dulu," kata Maxi dalam keterangan beberapa waktu lalu.
Dalam kesempatan yang berbeda, satgas Covid-19 Wiku Adisasmito juga mengatakan ke depannya vaksin booster akan diberikan kepada masyarakat umum dengan mempertimbangkan skala prioritas, seperti tenaga kesehatan, lanjut usia (lansia), dan pengidap komorbid.
"Pada prinsipnya pemberian booster kedua akan diberikan berdasarkan prioritas terlebih dahulu yaitu tenaga kesehatan, lansia, dan penderita komorbid," paparnya dalam konferensi pers, Kamis (4/8).