REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Allah SWT menyampaikan beberapa perumpamaan orang munafik dalam Alquran. Ulama di Masjid Zainabi Kairo Mesir, Syekh Ibrahim Jalhoum menjelaskan, orang munafik diibaratkan ke dalam beberapa hal.
Penjelasan Syekh Jalhoum didasarkan pada riwayat dari Ibnu Mas'ud dan sebagian para sahabat Nabi SAW. Dikatakan, bahwa ketika menetapkan ciri orang munafik, Allah SWT menggunakan beberapa perumpamaan.
Pertama, orang munafik seperti orang-orang yang menyalakan api. Allah SWT berfirman, "Perumpamaan mereka seperti orang-orang yang menyalakan api, setelah menerangi sekelilingnya, Allah melenyapkan cahaya (yang menyinari) mereka dan membiarkan mereka dalam kegelapan, tidak dapat melihat." (QS. Al-Baqarah ayat 17)
Kedua, orang munafik itu seperti orang yang sedang ditimpakan hujan lebat. Allah SWT berfirman, "Atau seperti (orang yang ditimpa) hujan lebat dari langit, yang disertai kegelapan, petir dan kilat. Mereka menyumbat telinga dengan jari-jarinya, (menghindari) suara petir itu karena takut mati. Allah meliputi orang-orang yang kafir." (QS Al-Baqarah ayat 19)
Namun orang munafik berkata bahwa Allah SWT lebih tinggi dan lebih mulia ketimbang membuat perumpamaan seperti itu. Kemudian Allah SWT menurunkan ayat berikut ini:
"Sesungguhnya Allah tiada segan membuat perumpamaan berupa nyamuk atau yang lebih rendah dari itu. Adapun orang-orang yang beriman, maka mereka yakin bahwa perumpamaan itu benar dari Tuhan mereka, tetapi mereka yang kafir mengatakan: "Apakah maksud Allah menjadikan ini untuk perumpamaan?". Dengan perumpamaan itu banyak orang yang disesatkan Allah, dan dengan perumpamaan itu (pula) banyak orang yang diberi-Nya petunjuk. Dan tidak ada yang disesatkan Allah kecuali orang-orang yang fasik." (QS Al-Baqarah ayat 26)