REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta, Anies Rasyid Baswedan, menyoroti banyak kalangan yang hanya membicarakan program rumah DP nol rupiah. Padahal, kata dia, ada banyak program yang dijalankan Pemprov DKI Jakarta selama lima tahun berjalan ini.
“Nah selama ini yang menjadi pembicaraan di luar itu seakan-akan itu program itu hanya DP nol, padahal programnya ada banyak,” kata Anies di Jakarta Selatan, Selasa (16/8).
Dia memerinci, ada banyak program yang telah dijalankan, mulai dari penataan kampung, pembangunan hunian, penyediaan rusunawa dan rusunami.Termasuk, kata dia, transit oriented developement. “Program ini semua berjalan dari inisiatif pemerintah agar masyarakat memiliki hunian layak,” ucapnya.
Menyoal program transportasi, lanjut dia, memang telah ada sejak lama di Jakarta. Namun demikian, dia menyinggung semua transportasi massal di Jakarta yang berjalan tidak beriringan sebelumnya. “Nah DKI punya banyak program untuk masyarakat. Dari pengalaman kami, program selama ini terasa di satu payung, terintegrasi,” jelas dia.
Menyoal program hunian, katanya, ada yang bisa dibanggakan dalam kurun waktu empat tahun ini. Pasalnya, menjadi rekor terbanyak pembangunan hunian rusunawa sekitar 33 tower dari rentang 2018-2022. “Membangun 33 tower dalam empat tahun adalah kerja yang luar biasa, dari situ terbangun 7.419 unit bagi masyarakat,” tuturnya.
Tak sampai di sana, rumah DP Nol rupiah dinilainya juga sudah terbangun cukup banyak, sekitar 3.060. Meskipun, jumlah itu masih jauh dari target awal Anies yang menjanjikan 250 ribu unit dan dicoba untuk revisi menjadi 29.366 unit dalam RPJMD.
Menjawab itu, Anies mengatakan, hendak meresmikan pembangunan DP nol rupiah lainnya di Pondok Kelapa dan Cilangkap. “Dan nanti masyarakat bisa melihat dari Jakhabitat ada unsur di dalamnya, tidak sebagai program lepas sendiri,” jelas Anies selepas meresmikan Jakhabitat.