Rabu 17 Aug 2022 14:24 WIB

Ibu Negara AS Positif Terinfeksi Covid-19

Jill mengalami gejala seperti pilek pada Senin (15/8/2022) malam.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Friska Yolandha
 Ibu Negara Jill Biden berbicara di Taman Mawar Gedung Putih di Washington, Selasa, 17 Mei 2022, selama resepsi untuk merayakan Bulan Warisan Penduduk Asli Asia Amerika, Penduduk Asli Hawaii, dan Kepulauan Pasifik.
Foto: AP/Susan Walsh
Ibu Negara Jill Biden berbicara di Taman Mawar Gedung Putih di Washington, Selasa, 17 Mei 2022, selama resepsi untuk merayakan Bulan Warisan Penduduk Asli Asia Amerika, Penduduk Asli Hawaii, dan Kepulauan Pasifik.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Istri Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden, Jill Biden, dinyatakan positif terinfeksi Covid-19, Selasa (16/8/2022). Jill dilaporkan hanya mengalami gejala ringan.

Direktur Komunikasi Ibu Negara AS Elizabeth Alexander mengungkapkan, Jill mengalami gejala seperti pilek pada Senin (15/8/2022) malam. Sebelumnya Jill sudah menjalani tes Covid-19 reguler dan hasilnya negatif. Namun ketika dia mengembangkan gejala, tes PCR dilakukan, dan hasilnya positif. Menurut Alexander, Jill mengalami gejala ringan dan telah diberi resep Paxlovid.

Baca Juga

Alexander mengatakan, saat ini Jill berada di kediaman tempat keluarga Biden sedang berlibur di Carolina Selatan. Dia akan ke kembali ke rumah setelah dinyatakan negatif dalam dua tes Covid-19 berturut-turut.

Sementara itu, Sekretaris Pers Gedung Putih Karine Jean-Pierre mengatakan, Presiden Joe Biden sudah menjalani tes antigen pada Selasa dan hasilnya negatif. Jean-Pierre mengungkapkan, karena Biden dianggap sebagai kontak erat Jill, mengikuti panduan Badan Pencegahan Penyakit Menular AS (CDC), Biden akan mengenakan masker selama 10 hari saat berada di dalam ruangan dan ketika berdekatan dengan orang lain. “Kami juga akan meningkatkan irama tes (Covid-19) Presiden dan melaporkan hasilnya,” ucapnya.

Pada 7 Juli lalu, Biden telah dinyatakan negatif Covid-19. “Pagi ini, tes antigen SARS-Cov-2 Presiden (Biden) negatif untuk hari kedua berturut-turut. Dia akan kembali dengan aman ke keterlibatan publik dan perjalanan kepresidenan,” ungkap dokter kepresidenan AS, Kevin O’Connor, dalam keterangan yang dirilis Gedung Putih.

Biden mengumumkan dirinya terinfeksi Covid-19 untuk kedua kalinya pada 30 Juli lalu. Hal itu terjadi hanya tiga hari setelah dia dinyatakan negatif dari infeksi pertama. “Teman-teman, hari ini saya dinyatakan positif Covid lagi. Ini terjadi pagi sebagian kecil orang,” kata Biden lewat akun Twitter pribadinya.

Biden mengaku tak mengalami gejala apa pun pada infeksi keduanya. Kendati demikian, dia tetap melakukan isolasi guna mencegah penularan lebih lanjut ke orang-orang di sekitarnya.

Pada 21 Juli lalu, Biden dinyatakan positif terinfeksi Covid-19. Dia mengalami gejala ringan, yakni berupa batuk kering, pilek, dan kelelahan. Pada 26 Juli, hasil tes menunjukkan bahwa Biden sudah negatif. Kendati demikian, pengujian tetap dilakukan pada hari-hari berikutnya dan memperlihatkan hasil positif pada 30 Juli.

Mengingat usianya yang hampir 80 tahun, Biden termasuk dalam kalangan rentan mengalami gejala lebih parah akibat Covid-19. Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS, 81 persen kematian akibat Covid-19 di negara tersebut terjadi pada warga berusia 65 tahun ke atas. 

Advertisement
Berita Terkait
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَوْ اَنَّ قُرْاٰنًا سُيِّرَتْ بِهِ الْجِبَالُ اَوْ قُطِّعَتْ بِهِ الْاَرْضُ اَوْ كُلِّمَ بِهِ الْمَوْتٰىۗ بَلْ لِّلّٰهِ الْاَمْرُ جَمِيْعًاۗ اَفَلَمْ يَا۟يْـَٔسِ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اَنْ لَّوْ يَشَاۤءُ اللّٰهُ لَهَدَى النَّاسَ جَمِيْعًاۗ وَلَا يَزَالُ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا تُصِيْبُهُمْ بِمَا صَنَعُوْا قَارِعَةٌ اَوْ تَحُلُّ قَرِيْبًا مِّنْ دَارِهِمْ حَتّٰى يَأْتِيَ وَعْدُ اللّٰهِ ۗاِنَّ اللّٰهَ لَا يُخْلِفُ الْمِيْعَادَ ࣖ
Dan sekiranya ada suatu bacaan (Kitab Suci) yang dengan itu gunung-gunung dapat digoncangkan, atau bumi jadi terbelah, atau orang yang sudah mati dapat berbicara, (itulah Al-Qur'an). Sebenarnya segala urusan itu milik Allah. Maka tidakkah orang-orang yang beriman mengetahui bahwa sekiranya Allah menghendaki (semua manusia beriman), tentu Allah memberi petunjuk kepada manusia semuanya. Dan orang-orang kafir senantiasa ditimpa bencana disebabkan perbuatan mereka sendiri atau bencana itu terjadi dekat tempat kediaman mereka, sampai datang janji Allah (penaklukkan Mekah). Sungguh, Allah tidak menyalahi janji.

(QS. Ar-Ra'd ayat 31)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement