REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Holding BUMN Pangan, ID Food, menargetkan dapat menyumbang 5-10 persen dari total kebutuhan pangan nasional di Indonesia. Target tersebut dinilai cukup bagi ID Food agar mampu melakukan intervensi harga ketika terjadi gejolak harga pangan secara nasional.
Direktur Utama ID Food, Frans Marganda Tambunan, mengatakan, batas minimal kontribusi terhadap pangsa pasar itu berdasarkan kajian yang dilakukan.
"Kita akan bisa melakukan intervensi pasar kalau BUMN itu punya kontribusi minimal 5 sampai 10 persen di pasar, sehingga kalau ada gejolak pemerintah bisa intervensi," kata Frans di Jakarta, Senin (22/8/2022).
Ia mengatakan, rata-rata gejolak harga pangan yang kerap terjadi lantaran sebagian besar suplai dikuasai oleh pihak swasta. Karena itu, ID Food sebagai BUMN yang fokus di sektor pangan diminta untuk dapat memperkuat peran pemerintah dalam menjaga stabilisasi harga.