REPUBLIKA.CO.ID, JEDDAH -- Kepresidenan Umum Urusan Masjidil Haram dan Masjidil Nabawi telah mengembangkan paket layanan dan memanfaatkan kemampuan manusia serta teknis. Hal ini untuk menyediakan lingkungan yang sehat dan aman bagi para pengunjung Masjidil Haram. Sebanyak 1.300 alat digunakan untuk sterilisasi lingkungan di Masjidil Haram.
Dilansir dari laman Riyadh Daily pada Jumat (26/8/2022) Direktur Departemen Perlindungan Lingkungan Masjidil Haram Hassan Al-Suwaihri membenarkan bahwa departemen tersebut bertugas mengawasi dan melaksanakan rencana terkait pekerjaan perlindungan lingkungan di Masjidil Haram. Selain itu juga bertanggung jawab untuk mengembangkannya sesuai dengan perubahan lingkungan.
Dia menambahkan bahwa lebih dari 650 pekerja dan 100 karyawan Saudi bekerja untuk mengimplementasikan rencana pengawasan dan program eksekutif untuk operasi sterilisasi di Masjidil Haram dan fasilitasnya sepanjang waktu. Selain itu, alat sterilisasi ramah lingkungan, 1.300 buah peralatan dan alat sterilisasi, dan 650 pompa bergerak digunakan untuk mensterilkan atap, karpet, dan lain-lain.
Al-Suwaihri menyampaikan, 11 robot digunakan di dalam Masjidil Haram untuk membersihkan tempat suci, di mana setiap robot bekerja hingga delapan jam tanpa campur tangan manusia. Sebanyak 20 fog sterilizer juga digunakan untuk mensterilkan area yang sulit dijangkau, selain dari 600 tangan otomatis berkualitas tinggi.
Sebelumnya pada awal tahun ini, Pemerintah Arab Saudi sempat meningkatkan upaya sterilisasi di Masjidil Haram di kota suci Makkah. Hal ini dilakukan sebagai bagian dari tindakan pencegahan yang ketat karena lonjakan kasus infeksi Covid-19 di Kerajaan.