Sabtu 27 Aug 2022 07:51 WIB

Indonesia Berencana Punya 'Alun-Alun' di New York Fashion Week

Indonesia berencana punya toko yang menjual baju karya desainer lokal di NYFW.

Rep: Umi Nur Fadhilah/ Red: Nora Azizah
Koleksi Priyo Oktaviano, Heaven Lights, Alleira x Amero, Coreta Louise, Vivi Zubedi, dan Kimberly Tandra yang akan tampil di acara The Show road to New York Fashion Week Spring/Summer 2023.
Foto: Republika/Umi Nur Fadilah
Koleksi Priyo Oktaviano, Heaven Lights, Alleira x Amero, Coreta Louise, Vivi Zubedi, dan Kimberly Tandra yang akan tampil di acara The Show road to New York Fashion Week Spring/Summer 2023.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Dharma Wanita Persatuan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), Nur Asia Uno menilai, sudah waktunya kain-kain tradisional asal Indonesia mendunia. Nur mendukung kehadiran sejumlah desainer Tanah Air dalam ajang The Show, sebagai rangkaian New York Fashion Week 2023 pada 11 September 2022.

“Ini suatu gebrakan, sudah waktunya Indonesia mendunia. Kita nggak kalah dengan desainer luar,” kata Nur dalam acara jumpa pers Indonesia NOW untuk New York Fashion Week Spring/Summer 2023 di Plataran GBK, Jakarta Pusat, beberapa waktu lalu.

Baca Juga

Nur sangat mendukung kain-kain tradisional dapat keluar dari Indonesia. “Ini yang harus kita banggakan. Kain-kain Indonesia keluar dari sini,” ujar dia.

Melalui karya desainer, dia beranggapan Indonesia harus mulai menunjukkan kain-kain yang ada, seperti batik, tenun, songket, serta musik dan kuliner khas Indonesia. “Saya mau (keikutsertaan New York Fashion Week) berkelanjutan nggak hanya setahun sekali,” ujar dia.

Bahkan, Nur mengusulkan harus ada toko yang mewakili semua baju-baju Indonesia, seperti Alun-alun Indonesia versi kecil. “Ini saya lagi usahakan biar punya di New York di tempat strategis,” kata Nur.

Dia menekankan bahwa batik, tenun, songket tidak dimiliki negara lain. Punya keterampilan menenun yang tidak mudah itu merupakan warisan yang tidak mungkin ditiru negara lain.

“Yang muda-muda yang maju, karena harus regenerasi. Nggak hanya mengenalkan budaya tapi juga keindahan mencakup semua,” ujar dia.

Perwakilan Kedutaan Besar Republik Indonesia di Amerika Serikat memberikan dukungan penuh atas kebutuhan para desainer selama kegiatan ini. KBRI di Amerika Serikat juga akan mendukung para desainer yang ingin melakukan ekspansi pasar di Amerika Serikat.

“Peluang desainer Tanah Air masuk ke pasar Amerika Serikat sangat terbuka lebar, ekspor Indonesia ke Amerika Serikat terutama produk tekstil pun terus meningkat dan saat ini Amerika Serikat merupakan mitra dagang terbesar kedua setelah China,” kata ibu Duta Besar Republik Indonesia untuk Amerika Serikat, Ayu Heni Rosan.

Dengan strategi pemasaran yang tepat, Ayu meyakini karya dan produk Indonesia dapat menembus pasar Amerika Serikat. Terlebih lagi, Ayu beranggapan kualitas produk tekstil Tanah Air sudah sesuai dengan selera pasar Amerika Serikat saat ini.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement