REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Amerika Serikat (AS) mengumumkan akan menunjuk seorang utusan untuk wilayah Arktik untuk pertama kalinya dalam sejarah. Tindakan ini dilakukan di tengah meningkatnya aksi militer Rusia di wilayah tersebut baru-baru ini.
Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengatakan, perdamaian dan stabilitas di kawasan Arktik adalah kepentingan strategis yang kritis dan prioritas bagi AS. Duta besar baru akan segera ditunjuk dan penunjukan akan tunduk pada persetujuan Senat.
"...Presiden berencana untuk meningkatkan posisi Koordinator Arktik dengan menunjuk Duta Besar Besar untuk Wilayah Arktik, tunduk pada saran dan persetujuan Senat," ujar wakil juru bicara Departemen Luar Negeri Vedant Patel dalam sebuah pernyataan tertulis dikutip dari Anadolu Agency.
Patel mengatakan, duta besar ini nantinya akan menjadi orang pertama yang ditunjuk untuk wilayah tersebut dalam sejarah AS. Dia bertugas berhubungan dengan tujuh negara Arktik lainnya, Kanada, Denmark, Finlandia, Islandia, Norwegia, Swedia, dan Rusia.
Duta Besar Arktik nantinya akan memajukan kebijakan AS di kawasan kutub utara, terlibat dengan rekan-rekan di negara-negara Arktik dan non-Arktik serta kelompok Pribumi. Dia juga bekerja sama dengan pemangku kepentingan domestik.
"AS tetap berkomitmen untuk kerja sama konstruktif di Arktik, terutama melalui Dewan Arktik, dan Duta Besar Besar akan bekerja dalam kemitraan erat dengan Pejabat Senior Arktik AS, komunitas sains Arktik federal, dan Komite Pengarah Eksekutif Arktik," kata Patel.
Langkah AS itu dilakukan pada saat Rusia meningkatkan kehadiran militernya di kawasan Arktik. Sedangkan China telah mendirikan stasiun penelitian Arktik.