REPUBLIKA.CO.ID, BANDA ACEH - Kementerian Pertanian (Kementan) menyalurkan bantuan pertanian untuk Provinsi Aceh sebesar Rp 53,9 miliar. Bantuan itu dikucurkan dalam upaya mendukung pembangunan sektor pertanian guna mewujudkan ketahanan pangan.
Irjen Kementerian Pertanian Jan Samuel Maringka di Banda Aceh, Senin (29/8/2022), mengatakan dukungan yang diberikan Kementerian Pertanian itu dalam berbagai bentuk sarana prasarana, baik untuk sektor perkebunan dan pertanian maupun peternakan. "Totalnya Rp 53,9 miliar, ada sarana pengolahan, pengembangan kawasan dan lain sebagainya. Ini diharapkan bisa berjalan tepat waktu, tepat mutu, dan tepat sasaran," kata Jan Samuel.
Bantuan itu diserahkan langsung kepada Dinas Perkebunan dan Pertanian serta Dinas Peternakan Aceh dalam Rapat Koordinasi Pengawasan Bidang Ketahanan Pangan Provinsi Aceh. Bantuan dari Direktorat Jenderal (Ditjen) Tanaman Pangan sebesar Rp 15,2 miliar, Ditjen Hortikultural Rp 5,3 miliar, Ditjen Sarana Prasarana Pertanian sebesar Rp 14,5 miliar, Ditjen Perkebunan Rp 14,4 miliar, dan Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Rp 3,4 miliar.
Untuk bantuan Ditjen Tanaman Pangan meliputi padi Inbrida 10.000 unit, pada lahan kering 1.000 hektare, padi kaya gizi (biofortifikasi) 1.150 hektare, power thresher 15 unit, corn sheller 15 unit, corn sheller mobile 12 unit, power thresher multiguna 5 unit, UPH jagung dua unit dan UPH kedelai dua unit, dengan total Rp 15,2 miliar.
Ditjen Sarana Prasarana Pertanian di antaranya rehabilitasi Jaringan Irigasi Tersier (RJIT) 102 unit, embung pertanian sembilan unit, irigasi perpipaan dua unit, irigasi perpompaan enam unit, dan optimalisasi lahan 31 km persegi.
Selanjutnya, Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan meliputi sebanyak 36.100 dosis vaksin PMK, 32.400 buah spult 5 ml, 50 box isi 12 pcs disinfektan 1 liter, dan 15 box isi 20 pcs desinfektan 1/2 liter.
Ditjen Hortikultura dan Ditjen Perkebunan meliputi sarana pengemasan dua paket, sarana pascapanen cabai bawang dua unit, sarana pengolahan cabai dan bawang dua unit, prasarana pascapanen (bangsal) dua unit, dan prasarana pengolahan (solar dryer dome) satu unit. Selain itu ada pengembangan kawasan bawang merah 40 hektare, kawasan aneka cabai 20 hektare, kawasan tanaman obat 15 hektare, kawasan jahe 30 hektare, kawasan pisang 40 hektare, dan kawasan durian 20 hektare.
Kepala Bidang Hortikultura Distanbun Aceh Chairil Anwar mengatakan pihaknya berterima kasih kepada Kementan yang menyalurkan langsung bantuan untuk peningkatan pembangunan sektor pertanian di Aceh. "Bantuan Kementan ini memang kegiatan kita yang kita lakukan pada 2022 ini. Jadi kegiatan tersebut sebagian besar sudah kita dilaksanakan, ada sedang dalam proses pelaksanaan," kata Chairil.
Ia berharap seluruh program pembangunan pertanian di wilayah Aceh tidak lagi terhambat di tingkat kabupaten/kota. Apalagi setelah adanya sinergi antara Pengawas Intern Pemerintah (APIP) dan Aparat Penegak Hukum (APH) dalam upaya pengawasan bidang ketahanan pangan.
"Jadi banyak kegiatan ini kita kerja sama dengan TNI dalam rangka menjaga ketersediaan pangan untuk masa depan," ujar Chairil.