Selasa 30 Aug 2022 15:56 WIB

Pemkot Bandung Klaim Kolam Retensi Bima Kurangi Banjir Pagarsih

Pemkot Bandung menilai kolam retensi di Jalan Bima mampu mengurangi banjir Pagarsih.

Rep: M Fauzi Ridwan/ Red: Bilal Ramadhan
Wali Kota Bandung Yana Mulyana meninjau Kolam Retensi Bima usai diresmikan di Jalan Bima, Kota Bandung, Selasa (30/8). Keberadaan kolam retensi itu diharapkan dapat meminimalisasi dampak banjir di wilayah tersebut.
Foto: Edi Yusuf/Republika
Wali Kota Bandung Yana Mulyana meninjau Kolam Retensi Bima usai diresmikan di Jalan Bima, Kota Bandung, Selasa (30/8). Keberadaan kolam retensi itu diharapkan dapat meminimalisasi dampak banjir di wilayah tersebut.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Kolam retensi yang berada di Jalan Bima, Kota Bandung diklaim mampu mengurangi banjir yang sering terjadi di Jalan Pagarsih. Keberadaannya diharapkan dapat meminimalisasi dampak banjir di wilayah tersebut.

Kepala Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga Kota Bandung Didi Ruswandi mengatakan hingga saat ini relatif tidak terjadi banjir besar di Jalan Pagarsih. Namin banjir masih terjadi di wilayah Tresna Asih.

Baca Juga

"Pagarsih relatif tidak ada banjir besar, satu kali meluap ke jalan.  Selama 3 tahun cuma di komplek Tresna Asih," ujar Didi saat memberikan sambutan di acara peresmian Kolam Retensi Bima, Selasa (30/8/2022).

Ia mengatakan upaya menyelesaikan banjir di Jalan Pagarsih sempat membuat tol air namun masih terdapat luapan air dari Sungai Citepus. Dengan kolam retensi Bima diharapkan semakin berkurang.

photo
Banjir akibat luapan Sungai Citepus di Jalan Pagarsih, Kota Bandung. - (Republika/Edi Yusuf)

Didi menyebut kolam retensi Bima yang dibuat secara swakelola dibangun tahun 2020 dan sudah berfungsi. Namun apabila hujan deras maka sedimentasi langsung tinggi akibat tidak terdapat pengatur air.

Selanjutnya pada tahun 2021, pembangunan dinding kolam dilaksanakan dengan mencapai dana Rp 3,78 miliar dan dua buah jembatan tahun 2022 senilai Rp 198 juta.

Wali Kota Bandung Yana Mulyana berharap kolam retensi Bima dengan luas 1.225 meter persegi dapat menampung 5.500 meter kubik air. Diharapkan bisa mengurangi banjir di wilayah-wilayah yang dilalui Sungai Citepus diantaranya Pagarsih.

"Yang sering melanda Pagarsih ini (banjir) aliran sungai Citepus, alhamdulillah ini bisa menampung 5.500 meter kubik atau 5 juta liter lebih air. Mudah-mudahan bisa mengurangi dampak banjir yang dilalui sungai Citepus khususnya daerah Pagarsih," kata dia.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement