REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kuning telur yang setengah matang cukup banyak disukai orang. Mereka senang mengonsumsinya untuk sarapan atau makan siang. Namun, apakah aman mengonsumsi kuning telur yang setengah matang?
Menurut ahli, ada risiko makan telur encer atau berair yaitu salmonella. Salmonella adalah bakteri yang dapat masuk ke makanan atau air.
Ketika itu terjadi, dapat menyebabkan segala macam efek samping yang tidak menyenangkan seperti diare, demam, kedinginan dan dalam beberapa kasus bahkan gejala yang lebih parah. Salmonella secara signifikan lebih umum pada makanan mentah atau setengah matang daripada bahan yang dimasak.
Ahli diet, Amanda Holtzer menjelaskan, menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), makanan apa pun yang berasal dari hewan seperti telur, unggas, daging sapi, dan ikan memiliki kemungkinan terkontaminasi salmonella. “Mereka menyimpulkan bahwa tidak aman untuk memakan salah satu produk ini jika masih mentah atau kurang matang," ujarnya seperti dilansir dariaman Huffington Post, Selasa (30/8/2022).
Holtzer mengatakan, aturan praktis yang baik untuk orang dewasa yang sehat, saat menggoreng telur, goreng setidaknya selama dua hingga tiga menit.
“Saat Anda mengocok panci, putih telur tidak akan bergoyang, dan tidak ada putih seperti jeli yang tersisa. Kuning telur tidak boleh bergoyang sama sekali, atau, jika Anda suka yang encer, kuningnya harus sedikit bergoyang.”
Jika Anda memiliki termometer, pastikan telur dimasak dengan suhu 144 Farenheit hingga 158 Farenheit. Ada langkah-langkah lain yang dapat Anda ambil untuk membuat makan kuning telur lebih aman juga.
“Penyimpanan telur yang tepat dapat mengurangi risiko terinfeksi,” ujar Holtzer.
Simpan telur di lemari es. Saat Anda memasak telur, jangan tinggalkan karton di atas meja untuk waktu yang lama. Saat suhu telur naik, kemungkinan bakteri berkembang biak juga meningkat.
Selain itu, jika Anda ingin makan telur encer, sebaiknya beli telur yang sudah dipasteurisasi. “Artinya, sebelum dikemas, telur dipanaskan sedikit hingga membunuh bakteri berbahaya,” tambah Holtzer. Proses pasteurisasi, katanya, tidak memasak telur.
Sangat penting untuk membuang telur dengan cangkang yang retak atau pecah. Jika Anda mendapatkan telur dari peternakan, pastikan cangkangnya dicuci bersih sebelum dimasak. Terakhir, cuci tangan Anda sebelum dan sesudah memegang telur mentah untuk mencegah potensi penyebaran bakteri.
Terlepas dari risikonya, kebanyakan orang sehat tidak perlu terlalu khawatir tentang makan kuning telur yang encer. “Meskipun tentu saja berisiko lebih besar untuk penyakit bawaan makanan, kuning telur yang berair biasanya aman untuk dimakan,” ujar ahli gizi terdaftar Kylene Bogden, salah satu pendiri FWDfuel.
Satu-satunya individu yang tidak dianjutkan makan kuning telur adalah mereka yang hamil, anak-anak di bawah 5 tahun, dan mereka yang memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah. Secara umum, selama Anda tidak immunocompromised, Anda bisa merasa cukup aman untuk makan telur berair. Pastikan untuk mengambil semua tindakan pencegahan.