Polisi Kota Solo Sidak SPBU Antisipasi 'Panic Buying' BBM
Rep: c02/ Red: Yusuf Assidiq
Sidak yang dilakukan jajaran Polresta Solo ke SPBU. | Foto: Muhammad Noor Alfian
REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Petugas Polresta Solo, Jawa Tengah, melakukan sidak di dua Stasiun Pengisian Bahan Bakar UMUM (SPBU) Manahan dan Banyuanyar, Kamis (1/9/2022). Sidak tersebut tidak menemukan adanya pelanggaran dan antrian panjang kendaraan yang hendak membeli BBM subsidi.
Wakapolresta Solo, AKBP Gatot Yulianto mengatakan dari sidak di dua SPBU tidak ditemukan adanya antrian panjang akibat kepanikan terkaitt rencana kenaikan harga BBM subsidi. Ia juga mengatakan belum ada indikasi penyimpangan di dua SPBU tersebut.
"Sementara temuan tidak ada, saya tadi mengecek langsung tidak ada antrian juga dan tidak ada penyimpangan," katanya.
Meski begitu, Gatot menjelaskan pihaknya akan tetap melakukan penjagaan maupun pengawasan pasca BBM diumumkan secara resmi. Setidaknya ada dua personil yang ditugaskan per SPBU.
"Saya akan laksanakan terus pengamanan. Anggota di setiap SPBU masing-masing dua personel sebagai antisipasi. Pengawasan sampai nanti saat diumumkannya penerapan kenaikan BBM tersebut akan kami pastikan mengawasi. Jangan sampai ada penyimpangan dan tidak ada panic buying dari masyarakat," terangnya.
Selanjutnya, Gatot menjelaskan secara bertahap pengecekan akan dilakukan di seluruh SPBU Kota Solo. Ia mengatakan hal tersebut sekaligus sebagai langkah antisipasi apabila ada pelanggaran.
"Nanti akan keliling seluruh Kota Solo saya akan mengecek memastikan keadaan di setiap SPBU nya. Juga mengecek pembeli yang membawa galon ataupun mobil yang telah dimodifikasi," kata dia.
Sementara itu, pihak SPBU mengatakan antrian memang terjadi di SPBU Manahan kemarin. Antrian terjadi sekitar pukul 21.00-22.00 WIB.
"Tidak mengganggu stok kita sampai tadi pagi kita masih normal meski semalam antri," kata Catur Husodo, Pengawas SPBU Manahan.
Selain itu, terkait stok BBM Catur mengatakan bahwa kemarin BBM sempat habis. Namun, untuk stok hari ini masih aman, bahkan ada penurunan harga.
"Memang karena stok kita di hari itu terbatas sampai itu. Sehari biasanya kita datang 32KL, all product bio solar, pertalite, pertamax. Kemarin terjadi penurunan di Pertamina Dex sama Pertamax Turbo, kalau Pertalite dan Bio Solar masih sama sampai hari ini, Pertamina Dex 18.900 jadi Rp 17.400, turbo Rp 17.900 jadi Rp 15.400," ujarnya.