Kamis 01 Sep 2022 19:14 WIB

Cabai Rawit dan Bawang Merah Picu Kota Malang Deflasi 0,03 Persen

Ada tujuh kota yang mengalami deflasi di Jawa Timur dan satu kota mengalami inflasi.

Rep: wilda fizriyani/ Red: Hiru Muhammad
Kota Malang mengalami deflasi sebesar 0,03 persen pada Agustus 2022. Padahal Kota Malang sebelumnya mengalami inflasi sekitar 0,76 persen.   Tampak pedagang di Pasar Besar, Kota Malang mengeluhkan kenaikan harga sejumlah komoditas terutama cabai dan bawang merah, Kamis (9/6/2022).
Foto: Republika/Wilda Fizriyani
Kota Malang mengalami deflasi sebesar 0,03 persen pada Agustus 2022. Padahal Kota Malang sebelumnya mengalami inflasi sekitar 0,76 persen. Tampak pedagang di Pasar Besar, Kota Malang mengeluhkan kenaikan harga sejumlah komoditas terutama cabai dan bawang merah, Kamis (9/6/2022).

REPUBLIKA.CO.ID,MALANG--Kota Malang mengalami deflasi 0,03 persen pada Agustus 2022. Padahal, Kota Malang sebelumnya mengalami inflasi sekitar 0,76 persen.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Malang, Erny Fatma Setyoharini mengatakan, bukan hanya Kota Malang yang mengalami deflasi di wilayah Jawa Timur (Jatim). "Berdasarkan laporan yang diterima, ada tujuh kota yang mengalami deflasi di Jawa Timur dan satu kota mengalami inflasi," ucap Erny dalam konferensi pers (konpers) secara daring, Kamis (1/9/2022).

Baca Juga

Adapun daerah yang mengalami deflasi terdalam di Jatim, yakni Sumenep dengan angka 1,13 persen. Sementara itu, deflasi terendah di Jatim dialami Kediri sekitar 0,01 persen. Kemudian daerah yang mengalami inflasi, yakni Surabaya dengan angka 0,26 persen.

Menurut Erny, terdapat sejumlah komoditas utama yang menyebabkan deflasi di Kota Malang. Salah satunya harga cabe rawit yang mengalami penurunan harga sebesar -40,71 persen. Situasi tersebut menyebabkan andil deflasi sekitar -0,18 persen.