Jumat 02 Sep 2022 15:59 WIB

Puncak Panen Padi di Purwakarta Hasilkan 80 Ribu Ton Gabah

Gabah dihasilkan dari sekitar 12 ribu hektare lahan di Purwakarta

Red: Nur Aini
Sejumlah pekerja mengeringkan gabah di pelataran penggilingan padi/ilustrasi. Puncak panen padi di Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, pada Juli dan Agustus 2022 di atas lahan sekitar 12 ribu hektare menghasilkan 80 ribu ton gabah atau setara dengan 50 ribu ton beras.
Foto: Antara
Sejumlah pekerja mengeringkan gabah di pelataran penggilingan padi/ilustrasi. Puncak panen padi di Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, pada Juli dan Agustus 2022 di atas lahan sekitar 12 ribu hektare menghasilkan 80 ribu ton gabah atau setara dengan 50 ribu ton beras.

REPUBLIKA.CO.ID, PURWAKARTA -- Puncak panen padi di Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, pada Juli dan Agustus 2022 di atas lahan sekitar 12 ribu hektare menghasilkan 80 ribu ton gabah atau setara dengan 50 ribu ton beras.

Kepala Dinas Pangan dan Pertanian Purwakarta Sri Jaya Midan di Purwakarta, Jumat (2/9/2022) mengatakan, jika tidak terjadi perubahan angka produktivitas rata-rata, akan diperoleh hasil panen pada puncak musim kemarau ini sekitar 80 ton gabah kering giling.

Baca Juga

Ia menyampaikan, sejak beberapa waktu lalu, para penyuluh pertanian dan petugas pengendali organisme pengganggu tanaman telah melakukan pendampingan panen di berbagai tempat.

"Setiap hari laporan data ubinan panen padi masuk di seluruh kecamatan di Purwakarta, dan tercatat hingga hari ini telah masuk 40 data ubinan dari 38 kelompok tani yang tersebar pada 17 kecamatan di Purwakarta," kata dia.

Dari data-data yang telah masuk, diketahui rata-rata produktivitas padi di Purwakarta mencapai 66,8 kuintal gabah per hektare. Untuk produktivitas padi terendah ialah 45,9 kuintal per hektare. Sedangkan, produktivitas tertinggi 85,3 kuintal per hektare. Namun, ia tidak memungkiri adanya serangan organisme pengganggu tanaman (OPT) yang berpotensi menekan produksi tanaman pangan khususnya pada padi.

Bupati Purwakarta Anne Ratna Mustika mengatakan, produksi pada puncak musim panen itu cukup untuk memenuhi kebutuhan pangan di Purwakarta selama 5,5 bulan.

"Sebagai bentuk sinergi, panen raya ini digelar bersama warga dan para petani yang tergabung dalam Gapoktan Sirna Sari serta para penyuluh pertanian dari Dispangtan Purwakarta," kata Anne.

Luas lahan pertanian yang dipanen pada hari ini seluas 23 hektare dengan varietas padi Inpari 32. "Selain varietas Inpari 32 ada juga varietas Ciherang dan Cisadane. Dengan musim panen kali ini, budidaya tanaman padi dapat dipertahankan bahkan ditingkatkan untuk memenuhi kebutuhan pokok masyarakat, khususnya di Purwakarta," kata Anne.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement