Selasa 06 Sep 2022 22:09 WIB

11 Kecamatan di Sintang Dilanda Banjir

Banjir berdampak pada 8.769 KK di 11 kecamatan.

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Ilham Tirta
Seorang warga bersama anaknya menaiki rakit saat melintasi pemukiman yang terendam banjir (ilustrasi).
Foto: ANTARA /Jessica Helena Wuysang/wsj.
Seorang warga bersama anaknya menaiki rakit saat melintasi pemukiman yang terendam banjir (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebanyak 11 kecamatan yang berada di Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat, dilanda banjir sejak Jumat (2/9/2022). Banjir terjadi pasca hujan lebat mengguyur wilayah tersebut pada pukul 07.30 waktu setempat.

Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BNPB melaporkan pada Senin (5/9/2022), 11 kecamatan yang dimaksud adalah Kecamatan Ketungau Tengah, Sintang, Kayan Hulu, Kayan Hilir, Binjai Hulu. Kemudian, Kecamatan Tempunak, Kelam Permai, Ketungau Hilir, Sepauk, Dedai, dan Serawai.

Baca Juga

"Kondisi saat ini, banjir mulai surut dibeberapa titik," ujar Plt Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Abdul Muhari melalui keterangan tertulis, Selasa (6/9/2022).

Data sementara, banjir mengakibatkan 8.769 KK atau 35.074 warga terdampak. Selain itu, banjir merendam 8.769 unit rumah warga dengan ketinggian muka air sekitar 50 hingga 100 sentimeter, satu unit rumah diantaranya alami kerusakan berat, dan dua fasilitas pendidikan serta satu jembatan ikut terendam. Muhari mengatakan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sintang beserta tim gabungan saat ini tengah melakukan pendataan, pemantauan di lokasi terdampak dan memberikan bantuan logistik yang dibutuhkan oleh masyarakat terdampak.

Ia juga mengutip Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) bahwa potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang disertai petir/kilat dan angin kencang berpotensi terjadi di sebagian besar wilayah Kalimantan Barat, termasuk Sintang pada Rabu (7/9/2022). Sedangkan pada Kamis (8/9/2022) dan Jumat (9/9/2022), wilayah Kabupaten Sintang akan didominasi cuaca cerah berawan dan hujan ringan.

Mengingat sebagian wilayah Indonesia akan memasuki musim penghujan, BNPB mengimbau pemerintah daerah dan masyarakat meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi potensi bencana banjir. Langkah yang dapat dilakukan ialah melihat informasi cuaca dari lembaga yang berwenang.

"Meningkatkan kapasitas individu dan lingkungan dalam menghadapi banjir, gotong royong melakukan pembersihan saluran-saluran yang tertutup sampah agar tidak menghambat jalannya air dan membentuk tim evakuasi di tingkat komunitas dan RT/RW," katanya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement