Rabu 07 Sep 2022 07:25 WIB

Tafsir Surat Al Qasas Ayat 60: Penjelasan Alquran Soal Perhiasan Dunia dan Kesenangannya

Kehidupan dunia belum tentu menjamin keselamatan dan kebahagiaan.

Rep: Fuji E Permana/ Red: Ani Nursalikah
Tafsir Surat Al Qasas Ayat 60: Penjelasan Alquran Soal Perhiasan Dunia dan Kesenangannya
Foto: Anadolu Agency
Tafsir Surat Al Qasas Ayat 60: Penjelasan Alquran Soal Perhiasan Dunia dan Kesenangannya

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Alquran menerangkan bahwa kekayaan, jabatan, keturunan, dan kesenangan dunia hanya perhiasan dunia semata. Semua perhiasan dunia itu akan lenyap. Sementara apa yang ada di sisi Allah di akhirat kelak, yang disediakan untuk mereka yang taat kepada-Nya tentu jauh lebih baik dan kekal. Hal ini dijelaskan dalam tafsir Surat Al-Qasas Ayat 60.

وَمَآ اُوْتِيْتُمْ مِّنْ شَيْءٍ فَمَتَاعُ الْحَيٰوةِ الدُّنْيَا وَزِيْنَتُهَا ۚوَمَا عِنْدَ اللّٰهِ خَيْرٌ وَّاَبْقٰىۗ اَفَلَا تَعْقِلُوْنَ ࣖ

Baca Juga

Apapun yang dianugerahkan (Allah) kepadamu, itu adalah kesenangan hidup duniawi dan perhiasannya, sedangkan apa yang di sisi Allah adalah lebih baik dan lebih kekal. Apakah kamu tidak mengerti? (QS Al-Qasas: 60)

Ayat ini mengandung arti bahwa kaum musyrik enggan beriman karena khawatir diculik, ditawan dan dirampas hartanya. Sebenarnya, bahaya yang harus ditakuti justru yang bersumber dari Allah, akibat kedurhakaan kepada Allah. Kerugian jiwa dan harta di dunia tidak seberapa jika dibandingkan kerugian di akhirat akibat durhaka kepada Allah.

Ketahuilah bahwa kekayaan, jabatan, keturunan dan lainnya, yang diberikan oleh Allah melalui siapapun kepada kamu, itu adalah kesenangan hidup duniawi dan perhiasannya yang bersifat terbatas dan sementara, sehingga akan segera lenyap dan binasa. Sedang apa yang di sisi Allah di akhirat kelak, yang disediakan untuk orang-orang yang taat kepada-Nya adalah lebih baik karena tidak mengandung bahaya dan mudarat, dan lebih kekal karena tidak akan punah sama sekali. Tidakkah kamu menggunakan akal pikiran sehingga kamu mengerti mana yang baik dan mana yang buruk?

Dalam penjelasan Tafsir Kementerian Agama, ayat ini menerangkan bahwa apa yang diberikan Allah bagi manusia, berupa harta benda maupun keturunan hanya merupakan kesenangan duniawi. Kehidupan dunia dengan segala perhiasannya belum tentu menjamin keselamatan dan kebahagiaan mereka.

Sebaliknya, pahala yang ada di sisi Allah yang diberikan kepada hamba-hamba-Nya yang taat adalah lebih baik, karena yang demikian itu kekal dan abadi. Berbeda dengan kesenangan duniawi yang dipujanya karena waktunya terbatas sekali, dan sesudah itu habis dan punah.

"Dan apa yang di sisi Allah lebih baik bagi orang-orang yang berbakti." (QS Ali ‘Imran: 198)

"Apa yang ada di sisimu akan lenyap, dan apa yang ada di sisi Allah adalah kekal." (QS An-Nahl: 96)

"Dan kehidupan dunia ini hanya senda-gurau dan permainan. Dan sesungguhnya negeri akhirat itulah kehidupan yang sebenarnya, sekiranya mereka mengetahui." (QS Al-‘Ankabut: 64)

"Sedangkan kamu (orang-orang kafir) memilih kehidupan dunia. Padahal kehidupan akhirat itu lebih baik dan lebih kekal." (QS Al-A‘'la: 16-17)

Ayat ini ditutup dengan pertanyaan yang bernada ejekan sekaligus peringatan dari Allah. Mengapa mereka tidak mau menggunakan akalnya, dan berpikir secara mendalam sehingga mereka mengetahui mana yang baik dan mana yang tidak. Apakah menurut mereka kehidupan dunia dengan segala kenikmatannya yang fana dan bisa dinikmati dalam waktu yang sangat singkat lebih baik daripada kehidupan akhirat yang kekal dan abadi itu.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement