Rabu 07 Sep 2022 16:59 WIB

Waspadai Charger iPhone Palsu, Ini Tiga Tandanya

Charger iPhone palsu membahayakan gawai dan juga keselamatan Anda.

Rep: Rahma Sulistya/ Red: Qommarria Rostanti
Waspadai charger iPhone palsu. (ilustrasi)
Foto: Digitaltrends
Waspadai charger iPhone palsu. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengguna iPhone diminta memeriksa kabel pengisi daya baterai mereka untuk mengecek tanda-tanda bahayanya. Imbauan ini muncul setelah seorang ahli teknologi memperingatkan pengisi daya baterai palsu, yang dapat menimbulkan risiko sengatan listrik atau kebakaran yang serius.

Insinyur Keamanan Produk Electrical Safety First Inggris, Giuseppe Capanna, mengatakan pengisi daya iPhone palsu bisa mematikan jika tidak berfungsi. Apple merekomendasikan pengguna hanya memakai aksesori yang telah disertifikasi oleh perusahaan, dan yang disertakan dengan lencana MFi, stempel pada perangkat yang bertuliskan ‘Dibuat untuk iPhone/iPad/iPod’.

Baca Juga

Pengisi daya iPhone palsu sengaja dibuat agar terlihat identik atau mirip dengan produk asli biasanya, dengan tujuan menipu konsumen. “Produk palsu sering kali terdiri dari komponen di bawah standar yang membuat pembeli berisiko,” ujar Capanna dilansir Express, Rabu (7/9/2022).

Produk palsu itu juga mengancam kondisi iPhone, sangat berbahaya bagi konsumen, merusak produsen dan pengecer yang sah, karena sering menimbulkan risiko kebakaran, atau bahkan sengatan listrik serius. Ada dua jenis kabel iPhone yang berbahaya, pertama adalah aksesoris yang tidak bersertifikat, dibuat oleh perusahaan pihak ketiga tanpa izin dari Apple.

Kemudian yang kedua adalah aksesoris palsu, produk murah yang dibuat agar terlihat seperti barang Apple. Kedua jenis itu dapat berbahaya dan tidak dibenarkan karena bisa menimbulkan ledakan berbahaya, kebakaran, hingga sengatan listrik.

Investigasi yang dilakukan oleh Electrical Safety First (ESF) menemukan bahwa 98 persen kabel Apple palsu membahayakan konsumen. Jika membeli kabel pengisi daya baterai iPhone dari toko diskon atau pasar daring, dan tidak yakin apakah itu asli, ada sejumlah petunjuk yang harus diwaspadai.

1. Periksa stekernya

Aksesoris palsu sering kali terasa lebih tipis dan ringan di tangan dibandingkan produk asli Apple. Karena itu, Anda dapat menguji pin steker untuk mengetahui tanda-tanda produk itu palsu atau tidak.

Guiseppe mengatakan, pengujian ESF menunjukkan pin pada colokan palsu sering kali jauh lebih lemah daripada yang asli, biasanya karena mereka adalah plastik berlubang berlapis logam, dibandingkan dengan logam padat.

Cara mudah untuk memeriksanya adalah dengan menjentikkan pin steker dan mendengarkan suara yang dihasilkannya. “Steker asli akan terdengar dan terasa kokoh, sedangkan produk palsu akan mengeluarkan bunyi ‘plastik’ dan terasa hampa,” kata Guiseppe.

Tanda lain dari yang palsu ada di akhir casing steker, yang seharusnya ‘matte dan seragam’. Hasil akhir yang mengkilap dengan ketidaksempurnaan adalah tanda bahwa steker tersebut bukan produk Apple yang bersertifikat.

2. Periksa kemasan dan kabelnya

Aksesoris pihak ketiga yang disertifikasi memiliki lencana MFi Apple pada kemasannya, yang bertuliskan ‘Dibuat untuk iPod, iPhone, iPad’. Kabel Lightning ke USB Apple juga memiliki 'Dirancang oleh Apple di California' dan 'Dirakit di China', 'Dirakit di Vietnam' atau 'Indústria Brasileira' pada kabel sekitar tujuh inci dari konektor USB.

Anda akan melihat 12 digit nomor seri di akhir teks tersebut. Pengguna juga harus mencari penanda yang hilang atau kesalahan ejaan dalam teks pada kabel.

3. Berat, bentuk, dan dimensi

Produk palsu terkadang lebih ringan dari produk Apple resmi, sementara pinnya bisa saja salah ukuran atau bentuknya. Pengisi daya baterai harus memiliki berat sekitar 40 gram. Pin steker pada pengisi daya Apple palsu bisa lebih besar atau lebih kecil dari yang asli, atau ditempatkan di tempat yang berbeda.

Kembali pada 2017, laman Mirror memberikan tentang seorang remaja di mana pengisi daya Poundland-nya terbakar saat mengisi daya iPhone miliknya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement