Rabu 07 Sep 2022 21:35 WIB

Ekonom: Cadangan Devisa Stabil Karena Kondisi Eksternal yang Tangguh

Cadangan devisa Indonesia pada akhir Agustus 2022 sebesar 132,2 miliar dolar AS.

Red: Friska Yolandha
Cadangan Devisa Susut. Pegawai menghitung mata uang dolar AS di jasa penukaran mata uang, Jakarta, Ahad (8/4). Ccadangan devisa Indonesia pada akhir Agustus 2022 sebesar 132,2 miliar dolar AS atau tidak mengalami perubahan dibandingkan periode Juli 2022 yang juga sebesar 132,2 miliar dolar AS.
Foto: Republika/ Wihdan
Cadangan Devisa Susut. Pegawai menghitung mata uang dolar AS di jasa penukaran mata uang, Jakarta, Ahad (8/4). Ccadangan devisa Indonesia pada akhir Agustus 2022 sebesar 132,2 miliar dolar AS atau tidak mengalami perubahan dibandingkan periode Juli 2022 yang juga sebesar 132,2 miliar dolar AS.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ekonom Bank Mandiri Faisal Rachman mengatakan kondisi cadangan devisa Indonesia yang stabil pada Agustus 2022 disebabkan oleh sektor eksternal yang masih tangguh dalam meredam ketidakpastian global. Tercatat, cadangan devisa Indonesia pada akhir Agustus 2022 sebesar 132,2 miliar dolar AS atau tidak mengalami perubahan dibandingkan periode Juli 2022 yang juga sebesar 132,2 miliar dolar AS.

Faisal dalam keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Rabu (7/9/2022), memproyeksikan cadangan devisa akan mencapai kisaran 130 hingga 140 miliar dolar AS pada akhir tahun 2022, atau mengalami penurunan dari yang sebelumnya sebesar 144,9 miliar dolar AS pada 2021. Proyeksi itu berdasarkan pada perkiraan terkait surplus barang dalam neraca transaksi berjalan (current account balance) yang akan mengalami penyempitan ke depan. Dia memperkirakan impor akan mampu mengimbangi ekspor seiring dengan percepatan pemulihan ekonomi nasional.

Baca Juga

Dia melanjutkan, tren kenaikan sebagian besar harga komoditas juga mulai mereda di tengah kekhawatiran resesi global yang dapat melemahkan permintaan global. Sehingga, hal ini dapat berisiko melemahkan kinerja ekspor pada semester II tahun 2022.

"Kami melihat neraca transaksi berjalan tahun 2022 masih berpotensi mencatatkan surplus kecil sebesar 0,03 persen dari PDB, menjaga cadangan devisa dan stabilitas nilai tukar rupiah," ujar Faisal.