Senin 12 Sep 2022 01:47 WIB

Harga Telur Ayam di Lampung Masih Belum Normal

Untuk kembali ke harga di kisaran Rp 22.000 tidak mungkin karena harga pakan mahal

Rep: mursalin yasland/ Red: Hiru Muhammad
  Harga telur ayam ras di pasar tradisional Kota Bandar Lampung dinilai masih mahal mencapai Rp 28.000 per kilogram. Sebelum mengalami lonjakan  harga telur pada kisaran Rp 20.000 sampai Rp 22.000 per kilogram (kg)
Foto: Antara
Harga telur ayam ras di pasar tradisional Kota Bandar Lampung dinilai masih mahal mencapai Rp 28.000 per kilogram. Sebelum mengalami lonjakan harga telur pada kisaran Rp 20.000 sampai Rp 22.000 per kilogram (kg)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG – Harga telur ayam ras di pasar tradisional Kota Bandar Lampung dinilai masih mahal mencapai Rp 28.000 per kilogram. Sebelum mengalami lonjakan  harga telur pada kisaran Rp 20.000 sampai Rp 22.000 per kilogram (kg).

Berdasarkan pemantauan Republika.co.id di Pasar Rakyat Tani Kemiling, Ahad (11/9/2022), harga telur ayam belum juga kembali seperti kondisi normal. Pedagang menyatakan harga belum berubah normal karena dari agen telur masih menaikkan harga, lantaran peternak ayam petelur mengakui harga pakannya juga masih tinggi.

Baca Juga

Menurut Agus (56 tahun), penjual telur ayam di Pasar Tani Kemiling, ia masih menjual telur ayam seharga Rp 28.000 per kg. Harga tersebut masih bertahan sepekan terakhir. “Belum ada penurunan kalau harga telur ayam,” kata Agus.

Dia mengatakan, harga tersebut turun dari harga tertinggi Rp 30.000 per kg pekan lalu. Sedangkan untuk kembali ke harga normal Rp 20.000 sampai Rp 22.000 per kg sudah tidak mungkin lagi, karena pengakuan peternak harga pakan masih mahal.

Reni (28 tahun), penjual telur dalam partai besar, telah memasang tanda harga telur ayam Rp 27.000 per kg. Menurut dia, selisih harga Rp 1.000 dari harga telur pasaran, karena ia memasok telur ayam dari agen dalam jumlah besar.“Kami dapat harga khusus dari agen telur, jadi kami bisa jual eceran Rp 27.000 per kg,” ujarnya.

Penjual telur ayam di pasar-pasar tempel dekat pemukiman penduduk rata-rata menjual telur ayam dengan harga Rp 28.000 per kg. Harga tersebut dikarenakan konsumen jarang membeli dalam jumlah banyak, saat harga telur ayam masih tinggi.

Desy (32 tahun), penjual kebutuhan dapur rumah tangga di pasar tempel Beringin Raya, ia menjual telur ayam mengikuti harga pasaran Rp 28.000  per kg. “Sekarang sudah sangat jarang ada yang belum telur ayam satu kilogram, paling tinggi setengah kilogram,” ujar Desy.

Saat harga telur ayam normal kisaran Rp 20.000 sampai Rp 22.000 per kg, banyak ibu rumah tangga yang membeli telur ayam dalam jumlah besar, untuk menyetok di dapur. Menurut Desy, ibu rumah tangga sekarang belanjanya tidak banyak-banyak untuk kebutuhan masak harian saja, tidak menyetok.

Lina (57), ibu rumah tangga di Tanjungkarang Barat mengatakan, rencana pemerintah untuk menurunkan harga telur ayam kembali normal sepertinya tidak terbukti. Pada saat harga telur ayam tinggi mencapai Rp 30.000 sampai Rp 31.000 per kg, pemerintah berjanji dalam dua pekan akan turun normal lagi.“Buktinya, harga telur masih tinggi. Kalau harga normal itu Rp 20.000 sampai Rp 22.000 per kilogram. Itu baru murah,” kata Lina, ibu dua anak tersebut.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement