Disnaker Apresiasi Jobfair Amikom 2022
Rep: Wahyu Suryana/ Red: Muhammad Fakhruddin
Disnaker Apresiasi Jobfair Amikom 2022. Kampus Universitas Amikom Yogyakarta. | Foto: Dokumen.
REPUBLIKA.CO.ID,SLEMAN -- Amikom Offline Jobfair kembali digelar. Agenda yang diselenggarakan untuk edisi kelima yang diinisiasi Direktorat Business Placement Center (BPC) Universitas Amikom Yogyakarta ini berlangsung pada 13-14 September 2022.
Menghadirkan perusahaan-perusahaan terkemuka seperti Murni Solusindo, Tokopedia, Formi, Time Excelindo, K24, Victory, Gameloft, eBdesk, Investree, Andi Offset, MSV Studio, Karamel, Metrodata, Neurovi, Larissa, Stechoq dan lain-lain.
Kepala Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kabupaten Sleman, Sutiasih, mengapresiasi digelarnya Amikom Offline Jobfair 2022 tersebut. Ia berharap, terjadi banyak penyerapan dan penempatan tenaga kerja, sehingga mengurangi angka pengangguran.
Meski begitu, Sutiasih mengingatkan, pelaksanaan Amikom Jobfair 2022 sudah dapat dilaksanakan secara luring. Karenanya, ia menekankan, protokol kesehatan harus tetap disiplin dilaksanakan agar kegiatan dapat berjalan lancar tanpa halangan.
Apalagi, Sleman bukan kota industri, hanya mencetak angkatan kerja yang sejak lulus harus aktif mencari pekerjaan atau mengembangkan usaha mandiri. Terlebih, di DI Yogyakarta usaha mandiri memiliki peluang yang terbilang sangat besar.
"Kami ucapkan terima kasih kepada Amikom yang sudah bekerja sama Pemkab Sleman untuk kegiatan-kegiatan yang menjadi program untuk penanggulangan kemiskinan," kata Sutiasih, Selasa (13/9).
Rektor Universitas Amikom Yogyakarta, Prof Suyanto menuturkan, ini merupakan peluang yang cukup besar bagi pencari kerja. Terlebih, lowongan-lowongan kerja yang ikut serta merupakan perusahaan nasional maupun perusahaan internasional.
Ini sejalan visi Amikom yang ingin jadi perguruan tinggi unggulan dunia dalam bidang ekonomi kreatif berbasis kewirausahaan yang menebar kebajikan. Amikom peringkat 29 World Universal Creative Real Impact untuk Industrial Application.
Suyanto menekankan, salah satu sasaran Amikom dalam 90 hari mahasiswa harus mendapatkan pekerjaan jadi saintis, profesional, entrepreneur atau artist. Riset terakhir Amikom, 82 persen mahasiswa mendapat pekerjaan selambatnya tiga bulan.
Angka itu mendukung riset yang menunjukkan lulusan-lulusan Amikom memiliki daya tarik tinggi sebagai pekerja. Membayangi Universitas Gadjah Mada, mengungguli Universitas Islam Indonesia, bahkan Universitas Negeri Yogyakarta di DIY.
Suyanto mengungkapkan, kondisi itu turut berpengaruh terhadap jumlah pendaftar maupun penerimaan mahasiswa Universitas Amikom Yogyakarta. Dari sekitar 3.000 mahasiswa pada 2021, kini mampu meningkat menjadi 3.500 mahasiswa pada 2022.
"Saat ini, daya serap ke dunia kerja kita di angka 82 persen. Ke depannya, kita berharap Amikom 80, 85, 90, 95 persen, bahkan siapa tahu suatu saat nanti mendekati 100 persen, Amikom Jobfair salah satu bagian meningkatkan itu," ujar Suyanto.