CERITA ABAH: Artikel ini adalah warisan berupa tuturan dari sejarawan sekaligus wartawan senior (Almarhum) Alwi Shahab kepada kami dan kami tulis ulang. Selamat Menikmati.
KURUSETRA -- Salam Sedulur... Anies Baswedan hari ini, Selasa (13/9/2022) resmi diberhentikan sebagai gubernur DKI Jakarta setelah masa jabatannya berakhir pada 2022 ini. Anies resmi diberhentikan bersama Wakil Gubernur Ahmad Riza Patria, dalam rapat paripurna DPRD DKI Jakarta sesuai surat dari Kemendagri Nomor 131/2188/OTDA tentang pemberhentian kepala daerah yang masa jabatannya berakhir 2022 ini.
Sejak era Indonesia baru merdeka, seorang gubernur DKI Jakarta punya tugas berat, tidak kalah dengan tugas seorang menteri. Karena itu, Presiden Soekarno pada masa Soemarno menjadi gubernur sebelum Ali Sadikin, memberi jabatan Gubernur DKI setingkat menteri yang diharuskan hadir pada sidang kabinet. Padahal, pada awal 1960-an, penduduk Jakarta sekitar 2-3 juta jiwa. Atau seperempat penduduk saat ini.
BACA JUGA: Bangunan Tua di Kota Bandung, Peninggalan Kejayaan Indonesia di Konferensi Asia Afrika
Saat ini, menjelang Pilkada DKI, dua calon gubernur gencar melakukan aktivitas untuk menarik perhatian warga DKI agar memilih mereka. Janji-janji pun diungkapkan kedua belah pihak. Pokoknya akan memberikan jaminan kehidupan lebih baik bagi warga. Kalau saya menjadi gubernur DKI, saya akan menjadikan Jakarta sebagai Kota Megapolitan.
Kerja sama dengan Provinsi Jawa Barat dan Banten dalam mengatasi persoalan termasuk banjir. Perlu transportasi massal seperti busway dan monorel tembus sampai ke daerah-daerah penyangga seperti Bekasi, Tangerang, Bogor dan sekitarnya. Menjadikan daerah-daerah tersebut berkembang, pabrik, industri, dan berbagai usaha. Tidak perlu lagi di Jakarta untuk mencari kerja karena berkembangnya ekonomi di daerah penyanggah.
BACA JUGA: Download Video TikTok Pakai SnapTik: Tanpa Watermark, Tanpa Aplikasi, Mudah, Cepat, dan Aman
Pada 2021, Jakarta dengan penduduk 10,61 juta jiwa memikul tugas berat. Sementara ‘kue rezeki’ tidak tambah besar, tapi yang berminat makin bertambah. Selama Jakarta menjadi kota ‘segala-galanya’, pendatang tidak bisa dibendung. Masalah kedisiplinan perlu dibenahi, termasuk disiplin dalam bidang transportasi. Kemacetan di Jakarta sudah sangat parah dan dikenal di dunia internasional.
Menyebabkan para wisatawan mancanegara enggan ke Jakarta. Sementara Singapura tiap tahun kedatangan lebih 20 juta wisman dan Malaysia tahun ini mencanangkan 20,1 juta wisman. Jakarta sangat tidak mendukung terhadap pejalan kaki. Hampir tidak ada lagi tempat untuk mereka. Trotoar-trotoar kini menjadi rebutan pedagang kaki lima dan kendaraan bermotor.
BACA JUGA: Apakah Anda Berhak Dapat BSU/BLT Kenaikan BBM Rp 600.000? Cek Nama Anda di Sini
Dalam masalah pelayanan masyarakat, aparat pemda mulai dari gubernur, wali kota, camat, sampai kelurahan harus melakukan dengan baik. Karena mereka merupakan abdi masyarakat. Tidak boleh lagi ada pungli, sementara masyarakat makin kritis. Sanksi berat harus dilakukan terhadap yang melakukan pungli dalam pelayanan masyarakat. Untuk itu penghasilan para aparat perlu diperbaiki.
Dalam mengatasi banjir, masalah yang sejak lama muncul, Pemprov DKI perlu kerjasama dengan provinsi sekitarnya. Perlu sanksi yang keras terhadap mereka yang membuang sampah di sungai-sungai.
BACA JUGA: Demi Keindahan Kota, Gubernur Jakarta Buang Anak Jalanan ke Pulau Edam
Sedangkan tata ruang perlu dibenahi karena banyak daerah resapan air yang kini telah berubah pungli menjadi ‘hutan beton’ berupa real estat. Pihak real esta sesuai dengan tata ruang juga diharuskan membuat fasilitas umum dan sosial. Karena pungli dan pihak Pemda ‘gampang diatur’, banyak yang tidak memenuhi ketentuan ini.
Kita harus berani menegur dan memberi sanksi terhadap yang mengabaikan ketentuan ini. Bangsa Indonesia dikenal sebagai pecinta olahraga terutama sepakbola. Lihatlah betapa antusias masyarakat saat kesebelasan nasionalnya bertanding.
Agar olahraga semakin maju, jangan semua lapangan terbuka dijadikan perumahan elite. Keberadaan Jakarta International Stadium (JIS) menjadi jawaban kebutuhan lapangan sepak bola berkualitas.
BACA JUGA: Kisah di Balik Papanggo-Warakas, Lokasi Berdirinya JIS
Di bidang keamanan perlu perhatian lebih serius akibat makin merajalelanya kriminalitas. Sebagai Ibu Kota masalah keamanan ini menjadi sorotan dunia internasional. Lagi-lagi pungli yang sulit dibendung hingga banyak yang mengalahkan usaha ke negara lain menjadi faktor utama.
.
TONTON VIDEO PILIHAN:
.
BACA BERITA MENARIK LAINNYA:
> Banyak Pria Jakarta Sakit Raja Singa Gara-Gara Wisata "Petik Mangga"
> Humor Gus Dur: Orang Jepang Sombong Mati Kutu di Depan Sopir Taksi
> Rektor ITK Singgung Manusia Gurun, Teringat Humor Gus Dur Tentang Unta Hewan Gurun yang Pendendam
> Kiai Tampar Anggota Banser: Kiai Gak Dijaga Malah Gereja yang Dijaga!
> Kata Siapa Muhammadiyah tidak Punya Habib, KH Ahmad Dahlan Itu Keturunan Rasulullah
> Pak AR Salah Masuk Masjid, Diundang Ceramah Muhammadiyah Malah Jadi Imam Tarawih di Masjid NU
> Humor Gus Dur: Yang Bilang NU dan Muhammadiyah Berjauhan Hanya Cari Perkara, Yang Dipelajari Sama
> Humor Cak Nun: Soal Rokok Muhammadiyah Terbelah Jadi Dua Mahzab
> Humor Ramadhan: Puasa Ikut NU yang Belakangan, Lebaran Ikut Muhammadiyah yang Duluan
> Muhammadiyah Tarawih 11 Rakaat, Pakai Formasi 4-4-3 atau 2-2-2-2-2-1?
.
Ikuti informasi penting seputar berita terkini, cerita mitos dan legenda, sejarah dan budaya, hingga cerita humor dari KURUSETRA. Kirim saran dan kritik Anda ke email kami: [email protected]. Jangan lupa follow juga Youtube, Instagram, Twitter, dan Facebook KURUSETRA.