Ahad 18 Sep 2022 21:44 WIB

Komisi VII: BLT BBM Jadi Solusi Jaga Daya Beli Masyarakat

Wakil Ketua Komisi VII DPR sebut BLT BBM jadi solusi jangka pendek ekonomi

Pembagian BLT BBM di pendopo balai Desa Kalucupak Kidul Kecamatan Kalibagor Kabupaten Banyumas, Rabu (14/9/22). Wakil Ketua Komisi VII DPR RI Eddy Soeparno menyatakan kehadiran Bantuan Langsung Tunai (BLT) Subsidi BBM menjadi satu langkah yang dapat membawa banyak manfaat. Salah satunya dalam membantu pemenuhan kebutuhan hidup masyarakat.
Foto: Pemkab Banyumas
Pembagian BLT BBM di pendopo balai Desa Kalucupak Kidul Kecamatan Kalibagor Kabupaten Banyumas, Rabu (14/9/22). Wakil Ketua Komisi VII DPR RI Eddy Soeparno menyatakan kehadiran Bantuan Langsung Tunai (BLT) Subsidi BBM menjadi satu langkah yang dapat membawa banyak manfaat. Salah satunya dalam membantu pemenuhan kebutuhan hidup masyarakat.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Komisi VII DPR RI Eddy Soeparno menyatakan kehadiran Bantuan Langsung Tunai (BLT) Subsidi BBM menjadi satu langkah yang dapat membawa banyak manfaat. Salah satunya dalam membantu pemenuhan kebutuhan hidup masyarakat.

Meski demikian, dia mengatakan, pengawalan dalam proses penyaluran bantuan bakal dilakukan secara seksama. Tentunya akan melibatkan sinergi kuat antara Pemerintah Pusat dan Daerah.

“Untuk tahap pertama ini sangat membantu dan saya yakin pemerintah akan melakukan evaluasi jika dirasakan ada penurunan dari daya beli masyarakat,” ujar Eddy saat di Jakarta.

Menurut dia kehadiran BLT Subsidi BBM yang diluncurkan Jokowi dapat menjadi salah satu solusi jangka pendek. Lantaran kenaikkan harga BBM di Tanah Air turut mengikuti kondisi stabilitas perekonomian dunia yang masih belum stabil akibat perang.

Dia menyampaikan imbas keberadaan bantuan Jokowi juga dapat menjadi jalan tengah dalam mengatasi ancaman timbulnya inflasi. Akibat membengkaknya anggaran subsidi BBM yang sudah terjadi hingga saat ini sebelumnya.

"Bantuan langsung tunai (BLT) bahan bakar minyak (BBM) yang telah digelontorkan Presiden Joko Widodo menciptakan dampak positif besar. Kehadirannya dinilai mampu melindungi perekonomian kelompok rentan, tutup Eddy.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement