REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tasikmalaya menggagalkan percobaan bunuh seorang perempuan berusia 16 tahun di Kelurahan Karikil, Kecamatan Mangkubumi, Kota Tasikmalaya, Selasa (27/9/2022). Perempuan itu berhasil dievakuasi dalam keadaan selamat.
Subkoordinator Penanganan Bencana BPBD Kota Tasikmalaya, Erik Yowanda mengatakan, pihaknya menerima laporan dari warga terkait adanya seorang perempuan yang hendak melompat dari menara sutet di Kecamatan Mangkubumi. Atas laporan itu, petugas langsung turun ke lapangan untuk melakukan evakuasi.
"Jadi, tadi kami menerima laporan dari warga setempat jam 14.00 WIB bahwa ada perempuan muda yang mencoba bunuh diri di tiang sutet," kata dia, Selasa (27/9/2022).
Sesampainya di lokasi, petugas BPBD langsung berkoordinasi dengan aparat kepolisian dan petugas dari PLN. Setelah itu, petugas langsung naik ke atas menara untuk mencegah korban melompat.
Berdasarkan pantauan Republika.co.id, terdapat tiga orang petugas yang naik ke menara untuk mengevakuasi korban. Proses evakuasi itu sedikit terkendala lantaran korban terus berusaha berontak dan berteriak.
Alhasil, petugas terpaksa mengikat korban dengan tali panjat. Setelah itu, korban diturunkan ke bawah. "Tadi, ada kendala sejak kita datang yang korban mengamuk, tapi alhamdulillah setelah dilakukan upaya persuasif selama sekitar 30 menit, akhirnya korban dapat dievakuasi," kata Erik.
Aksi percobaan bunuh diri itu menjadi tontonan banyak orang. Bahkan, warga yang menonton ikut meneriaki korban untuk segera turun. Setelah korban berhasil dievakuasi, warga serempak bertepuk tangan.
Erik mengaku tak mengetahui secara pasti alasan korban melakukan percobaan bunuh diri. "Namun kalau berdasarkan keterangan warga, korban melakukan aksi tersebut karena urusan asmara," kata dia.
Ketua rukun tetangga (RT) setempat, Deni Romdoni mengatakan, korban mengalami depresi sejak neneknya meninggal dua tahun lalu. Selama ini, perempuan berinisial T itu tinggal seorang diri di rumahnya dan tidak melanjutkan sekolah. Ibunya disebut tak lagi mengurusnya.
"Terakhir sekolah itu SMP. Itu juga tidak tamat. Setelah neneknya meninggal dua tahun lalu, jadi tidak keurus," kata dia.
Sebelum percobaan bunuh diri ini, Deni mengatakan, anak perempuan itu pernah meminum cairan sabun pencuci piring di makam neneknya. Namun, perempuan itu berhasil diselamatkan setelah dibawa ke puskesmas.
"Kayaknya merasa kesepian, mencari perhatian dengan cari sensasi," ujar dia.
Menurut Deni, perempuan itu menjaling hubungan asmara dengan salah seorang pemuda asal Kecamatan Kawalu berinisial A (16), yang juga telah putus sekolah, sejak enam bulan ke belakang. Saat bersama pacarnya, anak perempuan itu menjadi tenang. Bahkan, perempuan itu sempat hendak dinikahkan secara agama oleh warga.
Pihak keluarga pacarnya juga telah setuju dengan rencana pernikahan itu. Namun, pernikahan yang rencananya digelar Sabtu (24/9/2022), itu batal. Pasalnya, korban histeris menjelang acara itu. Alhasil, pihak keluarga pacarnya mengurungkan niatan tersebut.
"Sama orang tua pacarnya jadi tidak boleh. Karena anak perempuan dianggap tidak sopan. Dia disuruh mengubah sikap," kata dia.
Setelah peristiwa itu, anak perempuan itu menghampiri rumah pacarnya. Ia mengamuk membawa palu. Pihak RT setempat menghubungi dinas sosial untuk merehabilitasi perempuan tersebut.
"Jadi sebelum kejadian, dia mau dibawa sama dinsos. Tapi kabur saat mau dievakuasi. Tahu-tahu sudah naik sutet," ujar Deni.
Menurut dia, warga setempat telah berupaya untuk mengurus anak perempuan itu. Namun, perilaku anak perempuan itu disebut tak terkendali.
Ia menyebutkan, anak perempuan itu sempat diurus oleh seorang warga dan dimasukan ke pesantren. Namun, anak itu selalu kabur dan kembali ke rumahnya. Karenanya, warga setempat meminta dinas sosial untuk merehabilitasi anak itu.