Kamis 29 Sep 2022 01:12 WIB

Subholding Gas Pertamina Tambah Jargas 17.500 Sambungan di Sumsel

Pembangunan jargas di Muba dan Banyuasin ditujukan untuk menjamin ketahanan energi

Rep: Antara/ Red: Christiyaningsih
Seorang warga memasak dengan menggunakan layanan jaringan gas dari PT Perusahaan Gas Negara Tbk.. Ilustrasi.
Foto: Antara/Aditya Pradana Putra
Seorang warga memasak dengan menggunakan layanan jaringan gas dari PT Perusahaan Gas Negara Tbk.. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Subholding Gas PT Pertamina (Persero), PT PGN Tbk., menambah jaringan gas rumah tangga (jargas) sebanyak 17.500 sambungan di Provinsi Sumatra Selatan (Sumsel). Sambungan tersebut terbagi menjadi 2.500 unit di Kabupaten Musi Banyuasin (Muba) dan 15.000 unit di Kabupaten Banyuasin.

Penandatanganan kesepakatan bersama pembangunan jargas tersebut dilakukan PGN bersama Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin di Muba, Rabu (28/9/2022) dan Pemerintah Kabupaten Banyuasin di Banyuasin, Selasa (27/9/2022). Dalam rilis yang diterima di Jakarta pada Rabu disebutkan PGN akan menyediakan produk GasKita dengan investasi mandiri untuk rumah tangga dan usaha kecil beserta infrastruktur penunjangnya di kedua kabupaten tersebut.

Baca Juga

Penandatanganan dilakukan Pejabat Bupati Musi Banyuasin (Muba) Apriyadi, Wakil Bupati Banyuasin Slamet Somosentono, dan Direktur Sales dan Operasi PGN Faris Aziz, yang didampingi Direktur Infrastruktur dan Teknologi PGN Achmad Muchtasyar. "Dalam rangka menghemat pengeluaran masyarakat, Pemkab Muba bekerja sama dengan Ditjen Migas Kementerian ESDM dan PGN untuk terus mengembangkan jargas," kata Apriyadi.

Slamet Somosentono menyampaikan masyarakat bisa menikmati penghematan dari penggunaan jargas rumah tangga dibandingkan elpiji, tidak khawatir kehabisan gas, dan menghemat subsidi. "Ke depan semoga pembangunan jargas di Banyuasin dapat berjalan lancar khususnya di Kecamatan Talang Kelapa. Pemerintah Kabupaten Banyuasin juga tengah berupaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan tidak membebani APBD, salah satunya melalui jargas," ujarnya.

Faris mengatakan pembangunan jargas di Muba dan Banyuasin ditujukan untuk menjamin ketahanan energi dan mempercepat terwujudnya diversifikasi energi dengan memanfaatkan sumber energi dalam negeri, khususnya gas bumi untuk rumah tangga. "PGN juga mendukung program Muba dan Banyuasin untuk mewujudkan smart city, serta mengurangi kepadatan lalu lintas dengan mengalihkan moda transportasi gas yang semula menggunakan truk tabung gas menjadi menggunakan pipa. Maka akan lebih hemat tempat dan tidak memerlukan distribusi menggunakan kendaraan," ujarnya.

Faris melanjutkan manfaat penghematan biaya energi serta produk yang lebih praktis, aman, dan nyaman akan langsung dirasakan masyarakat. GasKita memiliki keunggulan mengalir 24 jam dan pemakaiannya terukur secara otomatis yang dapat diakses melalui aplikasi PGN Mobile.

Penggunaan gas bumi baik untuk rumah tangga dan usaha kecil dapat digunakan untuk berbagai peralatan gas. Pemasangannya akan dibantu oleh teknisi bersertifikasi sehingga keamanannya terjamin. PGN juga menyediakan fitur pengamanan yang lengkap.

"Gas bumi merupakan solusi bagi penyediaan energi bagi masyarakat. PGN membutuhkan dukungan dan pendampingan stakeholder, khususnya jajaran pemerintah daerah dalam membangun jargas yang selaras dengan Nawa Cita Presiden RI," tambah Achmad Muchtasyar.

Jargas juga merupakan program strategis nasional (PSN) yang telah ditargetkan dalam rencana umum energi nasional (RUEN) dan rencana pembangunan jangka menengah nasional (RPJMN). Penggunaan jargas yang luas di masyarakat akan membantu mengurangi impor elpiji, menghemat APBN, dan meningkatkan pemanfaatan tingkat kandungan dalam negeri (TKDN) minimal 45 persen.

"Kami mengucapkan terima kasih atas dukungan Pemerintah Kabupaten Banyuasin dan Kabupaten Musi Banyuasin untuk PGN. Kepercayaan ini sangat berarti bagi PGN dalam mengakselerasi pemanfaatan gas bumi domestik agar semakin dirasakan masyarakat. Manfaat energi gas bumi yang ekonomis juga akan meningkatkan daya saing dan daya beli masyarakat," jelas Achmad.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement