C20 Summit Dorong Pelayanan Kesehatan Kelompok Rentan
Rep: Wahyu Suryana/ Red: Muhammad Fakhruddin
Ketua Civil 20 (C20) Indonesia Sugeng Bahagijo (kedua kanan), Sherpa C20 Presidensi Indonesia Ah Maftuchan (kiri), Koordinator Working Group SDGs & Humanitarian C20 Syamsul Ardiansyah (kedua kiri) dan Koordinator Working Group Anti-Corruption Dadang Tri Sasongko (kanan) memberikan keterangan saat konferensi pers C20 Kick Off Meeting & Ceremony di Nusa Dua, Badung, Bali, Selasa (8/3/2022). Kegiatan bertema Listening to the World tersebut bertujuan untuk menekankan tuntutan C20 kepada para pemimpin G20 dalam mendengarkan kebutuhan masyarakat sipil di seluruh dunia dan mengembangkan kebijakan yang lebih inklusif dan adaptif pasca pandemi. | Foto: Antara/Fikri Yusuf
REPUBLIKA.CO.ID,SLEMAN -- Rombongan Civil 20 melakukan kunjungan ke Pendopo Parasamya Setda Sleman. Roadshow tersebut mengangkat tema Pelayanan kesehatan bagi kelompok rentan, termasuk akses vaksinasi bagi masyarakat renta dan disabilitas.
Acara tersebut turut diisi sesi diskusi. Diisi Jenny Mikha dari Yayasan Kebaya, tokoh agama TPKJM Godean, Ngumar, Sri Hascaryo dari Swabantu Ngudi Laras, Dinar Rizky dari Yakkum Emergency Unit dan Kadinkes Kabupaten Sleman, Cahya Purnama.
Local and Caravan Roadshow diadakan 26 September-3 Oktober 2022. Pada kesempatan ini, masing masing narasumber memaparkan inovasi dan bentuk kerja kolaboratif yang telah dilakukan untuk mempermudah pelayanan kesehatan bagi kelompok rentan.
Koordinator Working Group Vaccine Access and Global Health Civil 20, Agung Prakoso mengatakan, kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka C20 Summit di Bali pada 5-7 Oktober 2022. Sebelum puncak, rombongan singgah ke beberapa daerah.
"Yang merupakan contoh baik dalam menjalin kerja sama organisasi dan masyarakat," kata Agung, Jumat (30/9).
Sebelumnya, Roadshow Civil 20 diawali dengan online roadshow pada 12 September- 22 September 2022. Untuk Caravan Roadshow, bisa ditunjukkan kerja-kerja dan praktek baik yang sudah dilakukan lewat kolaboratif berbagai pemangku kebijakan.
Direktur Pusat Yakkum, Katarina Sari, menyampaikan rasa syukur atas keterlibatan warga Yogyakarta. Pada kesempatan ini, berbagai pihak bisa memaparkan hasil dan inovasi yang sudah dilakukan melalui kerja kolaboratif yang sudah terlaksana.
Dengan adanya kolaborasi, ia menilai, bisa diselenggarakan layanan kesehatan yang utuh dan menyeluruh kepada seluruh masyarakat. Khususnya, bagi kelompok marginal yang dalam konteks ini kepada masyarakat disabilitas di Indonesia.
"Termasuk, di dalamnya orang dengan disabilitas psikososial, lansia, transgender dan kelompok marginal lainnya," ujar Katarina.
Mafilindati Nuraini dari bidang Kesejahteraan Rakyat Sleman berharap, delegasi Civil 20 bisa mendapatkan gambaran langsung dari seluruh pelaksana program dan pemberi layanan. Sehingga, delegasi dapat mengetahui kolaborasi yang dilakukan.
"Antara pemerintah dan swadaya masyarakat dalam memberikan layanan yang inklusif bagi masyarakat," kata Mafilindati.