Polisi Dalami Enam Titik CCTV di Stadion Kanjuruhan
Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Fernan Rahadi
Aparat keamanan menembakkan gas air mata untuk menghalau suporter yang masuk lapangan usai pertandingan sepak bola BRI Liga 1 antara Arema melawan Persebaya di Stadion Kanjuruhan, Malang, Sabtu (1/10/2022). | Foto: ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto
REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Tim investigasi kepolisian tengah mendalami enam titik CCTV di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang. Langkah ini bertujuan untuk mengungkap fakta dan data terbaru terkait tragedi Kanjuruhan.
Kadiv Humas Polri, Irjen Pol Dedi Prasetyo mengatakan, pendalaman titik-titik tersebut terutama dilakukan di pintu stadion nomor 3, 9, 10, 11, 12 dan 13.
"Kenapa di enam titik ini yang didalami oleh labfor? Karena dari hasil analisa sementara, di sini titik jatuhnya korban yang cukup banyak," ungkap Dedi di Mapolres Malang, Kabupaten Malang, Selasa (4/10/2022).
Dengan adanya langkah-langkah tersebut, tim jelas harus melakukan investigasi dengan penuh kehati-hatian dan ketelitian. Hal ini penting agar bisa menjadi alat bukti penyidik dalam proses investigasi. Selanjutnya, alat bukti tersebut bisa untuk menetapkan tersangka.
Hal yang pasti, kata Dedi, tim investigasi saat ini masih terus bekerja secara maraton sesuai dengan perintah Kapolri. Tim juga harus segera mungkin mengambil langkah-langkah guna menetapkan tersangka. Namun prinsip ketelitian, kehati-hatian dan pembuktian secara ilmiah harus menjadi standar tim untuk bekerja.
Seperti diketahui, tragedi Kanjuruhan Malang telah menimbulkan duka yang mendalam bagi para Aremania. Ratusan Aremania dinyatakan meninggal akibat insiden tersebut. Selain itu, juga dilaporkan ada sejumlah Aremania mengalami luka berat, ringan dan sedang.