REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) kembali menjadi tuan rumah dalam kegiatan 3rd Jakarta Islamic Neuro Science (JINS) Week 2022 yang diselenggarakan pada 7-8 Oktober 2022, di Fakultas Kedokteran dan Kesehatan (FKK) UMJ.
Kegiatan ini menghadirkan kurang lebih lima ahli bedah saraf di Indonesia yang mendalami khusus bedah epilepsi, yakni Prof. DR. Andi Asadul Islam, Sp.BS(K) sebagai pembicara utama, lalu pembicara lainnya yaitu Prof. Dr. Zainal Muttaqin, Sp.BS(K), Ph.D., DR. dr. Rahadian I Susilo, Sp.BS(K), dr. Heri Subianto, Sp.BS, Dr. Zainy Hamzah, Sp.BS., dan Dr. Yuris Bachtiar, Sp.BS., Ph.D. serta Prof. dr. Muhammad Thohar Arifin, PhD,PA.,Sp.Bs.
Seminar dan Workshop ini terakreditasi IDI (Ikatan Dokter Indonesia) sehingga memiliki nilai SKP IDI. Tema yang diangkat pada acara JINS Week 2022 tersebut perihal Epilepsy Surgery with Neuronavigation yang terdiri dari beberapa kegiatan di antaranya adalah simposium, presentasi makalah, diskusi dengan ahli, serta lokakarya operasi epilepsi dan tumor otak bagian dalam dengan cadaver.
Pada Jumat (07/10/2022) JINS Week 2022 dibuka secara langsung Wakil Rektor I UMJ Dr. Muhammad Hadi, S.KM., M.Kes. yang diikuti kurang lebih 20 dokter spesialis bedah saraf dan sekitar 200 mahasiswa kedokteran tingkat akhir. Pada hari pertama JINS Week 2022, kegiatan dimulai dengan pemaparan materi dari dua narasumber yaitu Prof. DR. Andi Asadul Islam, Sp.BS(K) sebagai pelopor bedah epilepsi di Indonesia dan Prof. Dr. Zainal Muttaqin, Sp.BS(K), lalu dilanjutkan pemaparan paper oleh tiga dokter terpilih.
Muhammad Hadi, dalam sambutannya menyampaikan bahwa luaran dari kegiatan ini. "Jakarta Islamic Neuroscience (JINS) Week 2022 akan menjadi acara kekhususan dari FKK UMJ karena akan diproses oleh LPPM kepada Kemenkumhan, sehingga mampu mendorong tercapainya kualitas dari Neuro Science di ruang lingkup Jakarta, khususnya UMJ," ucap Hadi.
Sedangkan dr. Zainy Hamzah, Sp.BS., selaku Ketua Pelaksana dalam keterangan tertulis, Ahad (9/10/2022) menyampaikan JINS Week kali ini, FKK UMJ mengangkat tema terkait epilepsi. "Hal ini berlandaskan pada keresahan kami terkait stigma masyarakat tentang epilepsi yang bisa diobati dan tidak menular lewat makanan. "Saya berharap, acara ini tetap berlanjut setiap tahun dengan tema dan agenda yang lebih menarik," tutur Zainy.
Selaras dengan Zainy, Prof. Andi Asadul Islam memaparkan materi terkait sejarah epilepsi dan menjelaskan secara lengkap terkait tanda-tanda, gejala-gejala, penyebab dan diagnosis yang tepat untuk menangani serangan epilepsi. Sementara itu, Prof. Zainal Muttaqin pada materi ke dua menyampaikan terkait pencegahan, penatalaksanaan, prognosis, dan data-data konkrit terkait pengidap, serta angka kesembuhan epilepsi di Indonesia.
Pada hari kedua JINS Week 2022, rangkaian selanjutnya ialah workshop operasi epilepsi di bagian otak dalam kepala yang dilaksanakan di Laboratorium Anatomi FKK UMJ, Sabtu (08/10). Seluruh peserta workshop yang berjumlah 20 orang merupakan dokter spesialis bedah saraf dari rumah sakit dan instansi pendidikan berbagai wilayah di Indonesia. Prof. dr. Muhammad Thohar Arifin, PhD, PA.,Sp.BS(K) menggantikan Prof. Zainal memberikan materi workshop bedah epilepsi pada otak bagian dalam dan peserta dibagi berkelompok sesuai alat yang sudah disediakan.
Praktik operasi pengidap epilepsi membutuhkan ketelitian dan akurasi yang tinggi sehingga Fakultas Kedokteran dan Kesehatan UMJ menghadirkan peralatan mutakhir dan modern serta berstandar internasional seperti Mikroskop Arveo Leica 3 Dimensi, dan Karl-Storz Endoscope. Hal tersebut diapresiasi oleh salah satu peserta, dr. Gatot Aji Prihartomo, Sp.BS., dari RSUD Arifin Achmad Pekanbaru.
"Seminar dan workshop ini sangat bagus. Mulai dari pertama, seminar mendatangkan pakar epilepsi. Bisa kita bilang beliau adalah bapak epilepsi Indonesia, Prof. Zainal Muttaqin, yang mengembangkan operasi epilepsi di Indonesia tahun 1999. Saya apresiasi sekali, workshopnya sangat baik. Dari segi cadaver dan peralatan yang dipakai sangat baik," kata Gatot.
Pihaknya mengucapkan terima kasih terutama untuk dr. Zainy telah mengupayakan workshop yang sangat bagus. "Cadavernya bagus, fresh. Instrukturnya juga tidak membosankan. Seminar dan workshop ini sangat bagus sekali," ungkap Gatot. Ia juga berharap JINS Week dapat diselenggarakan setiap tahun, bahkan setiap semester.
Jakarta Islamic Neuro Science merupakan kegiatan tahunan yang diselenggarakan atas kerja sama UMJ, Rumah Sakit Islam Jakarta Cempaka Putih, Ikatan Dokter Indonesia, dan Perhimpunan Spesialis Bedah Saraf Indonesia, serta dukungan para sponsor Leica, Storz, THC, Medtronic, Doro.
Acara ini pertama kali dilakukan pada tahun 2018 dan untuk kedua kalinya pada tahun 2019. Lebih lanjut, agenda sempat tertunda karena dua tahun pandemi Covid-19 melanda Indonesia, namun pada akhirnya kegiatan ini dapat dilaksanakan kembali pada tahun 2022 untuk ketiga kalinya.