REPUBLIKA.CO.ID, NEW DELHI -- Polisi India telah menembak mati seekor harimau yang dijuluki "Pemakan Manusia Champaran" yang menewaskan sedikitnya sembilan orang. Penembakan berhasil dilakukan dalam operasi besar yang melibatkan 200 orang termasuk pelacak gajah.
Kucing besar itu telah meneror penduduk setempat di pinggiran Cagar Alam Harimau Valmiki di Champaran di India timur, menewaskan sedikitnya enam orang dalam sebulan terakhir termasuk seorang wanita dan putranya yang berusia delapan tahun pada Sabtu.
Harimau jantan itu dikonfirmasi berusia sekitar 3-4 tahun. Lantaran telah membunuh warga India, sehingga pejabat setempat mengizinkan untuk melakukan tembak mati pada hewan buas tersebut setelah upaya pertama untuk menenangkan harimau telah gagal.
"Dua tim pergi ke hutan dengan dua gajah pada Sabtu sore dan yang ketiga menunggu di mana kami pikir harimau itu akan keluar dan kami menembakkan lima peluru untuk membunuhnya di sana," kata kepala polisi setempat Kiran Kumar, dilansir dari Alarabiya, Ahad (9/10).
“Dengan penduduk desa setempat memukuli kontainer timah, butuh waktu sekitar enam jam bagi tim dengan delapan penembak dan sekitar 200 pejabat departemen kehutanan untuk menyelesaikan operasi tersebut,” kata Kumar.
Para pejabat mengatakan bahwa ladang tebu yang luas memudahkan harimau untuk bersembunyi dan menyerang penduduk desa setempat dan ternak mereka. “Para korban termasuk seorang gadis 12 tahun diseret dari tempat tidurnya pada Rabu malam,” kata laporan.
Penduduk setempat di desa-desa miskin di sekitar cagar alam di negara bagian Bihar, berhenti beraktivitas pada malam hari setelah serangan pertama harimau itu melumpuhkan seorang remaja pada Mei lalu.
Tetapi, terlepas dari ketakutan yang mengintai dari terkaman harimau, tidak mungkin bagi penduduk untuk terus mengurung diri. “Karena kami perlu memberi makan ternak kami,” kata Ram Kisun Yadav, seorang penduduk desa setempat.
Setelah hewan buas tersebut berhasil ditembak mati, penduduk setempat merayakannya. “Hari-hari itu adalah malam tanpa tidur bagi seluruh penduduk desa. Kami terus memukuli wadah timah untuk mengusir harimau itu jika memang bersembunyi di dekat desa kami,” kata warga desa Paltu Mahato.
Konservasionis menyalahkan ekspansi cepat pemukiman manusia di sekitar hutan dan koridor satwa liar utama untuk hewan seperti gajah dan harimau. Hal itu mendorong peningkatan konflik manusia-hewan di beberapa bagian India.
Menurut angka pemerintah, hampir 225 orang tewas dalam serangan harimau antara 2014 dan 2019 di India. Lebih dari 200 harimau dibunuh oleh pemburu liar atau disetrum antara 2012 dan 2018.
India adalah rumah bagi sekitar 70 persen harimau dunia dan populasi harimau diperkirakan 2.967 pada 2018.