Selasa 11 Oct 2022 17:30 WIB

Muhammadiyah Apresiasi Tawaran Beasiswa dari UAH

Tawaran dari UAH adalah kesempatan yang baik bagi kader Muhammadiyah.

Rep: Fuji Eka Permana/ Red: Agung Sasongko
Ustaz Adi Hidayat.
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Ustaz Adi Hidayat.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Profesor Dadang Kahmad, mengapresiasi tawaran Ustaz Adi Hidayat (UAH) memberikan beasiswa kepada kader Muhammadiyah. Menurut Prof Dadang, tawaran dari UAH adalah kesempatan yang baik bagi kader Muhammadiyah.

Prof Dadang mengatakan, UAH banyak relasinya terutama di negara-negara Timur Tengah. Karena beliau adalah alumni dari Timur Tengah. Memang tawaran beasiswa itu selalu ada dari berbagai negara termasuk dari Mesir, Libya, dan Arab Saudi.

Baca Juga

"Saya kira satu kesempatan yang baik bagi kader Muhammadiyah untuk mencari ilmu atau untuk sekolah di luar negeri, spesialis tentang agama Islam, itu (tawaran beasiswa dari Ustaz Adi Hidayat) harus disambut baik," kata Prof Dadang kepada Republika, Selasa (11/10/2022).

Ia mengingatkan, kesempatan beasiswa sekolah di luar negeri tidak banyak, dan tidak ada setiap hari. Maka kader Muhammadiyah harus berlomba-lomba mendapatkan beasiswa tersebut.

Prof Dadang juga mengapresiasi UAH. Menurutnya UAH adalah ulama yang sangat luar biasa. UAH memiliki ilmu yang tinggi dan hafalannya sangat kuatnya. UAH juga dermawan sekali dalam berbagai halal.

"Ustaz Adi Hidayat adalah kader Muhammadiyah, dia dan keluarganya lahir di lingkungan Muhammadiyah, UAH pernah sekolah di Pondok Pesantren Darul Arqam Muhammadiyah Garut," ujar Prof Dadang.

Menurut Prof Dadang, UAH sendiri mengaku sebagai kader tulen Muhammadiyah. Memang betul UAH adalah kader Muhammadiyah.

Sebelumnya, UAH dalam Tabligh Akbar Semarak Muktamar 48 Muhammadiyah 'Aisyiyah di Gedung Induk Siti Walidah Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) menawarkan beasiswa kepada kader Muhammadiyah.

UAH menawarkan beasiswa untuk 30 mahasiswa Muhammadiyah yang ingin belajar di Universitas di Libya secara gratis hingga menjadi doktor. Tawaran beasiswa yang UAH berikan merupakan sebuah upaya mencetak ulama untuk mengisi majelis-majelis di Muhammadiyah, seperti Majelis Tarjih Muhammadiyah.

"Kita ingin punya ulama yang kompeten, paham nilai keislaman sehingga bermanfaat bagi bangsa dan negara," ujar UAH.

Sebelum memberi ceramah, UAH juga memberi sumbangan sebesar Rp 100 juta dalam acara penggalangan dana LazisMu PP Muhammadiyah untuk program dakwah pedalaman.

UAH juga memberikan hadiah umrah kepada Wildan Zulfikar, anggota Komando Kesiapsiagaan Angkatan Muda Muhammadiyah (Kokam) Klaten yang bertugas sebagai pembaca kalam Ilahi dalam Tabligh Akbar ini. Sebanyak sembilan anggota Kokam lainnya juga memperoleh hadiah yang sama.

"Saya ingatkan kembali Kokam, saya berjanji tadi 10 orang silahkan nanti disiapkan, sampaikan kepada staf kami," jelas UAH.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement