Senin 17 Oct 2022 17:01 WIB

BPS: Nilai Impor Turun Hampir 11 Persen pada September

Penurunan impor nonmigas besi dan baja berkontribusi besar terhadap impor September

Rep: Iit Septyaningsih/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Suasana bongkar muat di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta. Badan Pusat Statistik (BPS) menyatakan, nilai impor pada September 2022 sebesar 19,81 miliar dolar AS. Angka itu turun 10,58 persen dibandingkan bulan sebelumnya yang sebesar 22,15 miliar dolar AS.
Foto: ANTARA/Akbar Nugroho Gumay
Suasana bongkar muat di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta. Badan Pusat Statistik (BPS) menyatakan, nilai impor pada September 2022 sebesar 19,81 miliar dolar AS. Angka itu turun 10,58 persen dibandingkan bulan sebelumnya yang sebesar 22,15 miliar dolar AS.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Pusat Statistik (BPS) menyatakan, nilai impor pada September 2022 sebesar 19,81 miliar dolar AS. Angka itu turun 10,58 persen dibandingkan bulan sebelumnya yang sebesar 22,15 miliar dolar AS.

Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Setianto menjelaskan, penurunan impor secara bulanan atau month on month (mom) itu didorong oleh penurunan impor minyak dan gas (migas) serta nonmigas. Impor migas terpantau turun 7,44 persen mom menjadi 3,43 miliar dolar AS dan impor nonmigas turun 11,21 persen mom menjadi 16,38 miliar dolar AS.

"Penurunan impor migas tersebut didorong oleh penurunan impor komoditas hasil minyak yang sebesar 6,78 persen secara bulanan dan secara volume juga turun 1,33 persen secara bulanan. Kemudian, impor komoditas gas juga turun 36,06 persen secara bulanan dengan volume impor turun 32,82 persen secara bulanan," jelas Setianto dalam konferensi pers yang digelar secara hybrid, Senin (17/10).

Selanjutnya, kata dia, penurunan impor nonmigas utamanya karena penurunan impor komoditas besi dan baja (HS 72) yang sebesar 25,57 persen secara bulanan, penurunan impor komoditas mesin dan perlengkapan elektrik serta bagiannya (HS 85) sebesar 11,45 persen secara bulanan, serta penurunan impor komoditas mesin dan peralatan mekanis serta bagiannya (HS 84) sebesar 6,65 persen secara bulanan. Hanya saja jika dibandingkan nilai impor pada September 2021 yang sebesar 16,23 miliar dolar AS, nilai impor pada September tahun ini masih naik 22,01 persen secara tahunan.

Setianto menjelaskan, itu didorong oleh peningkatan impor migas sebesar 83,53 persen secara tahunan menjadi 3,43 miliar dolar AS. Lalu kenaikan impor nonmigas sebesar 14,02 persen secara tahunan menjadi 16,38 miliar dolar AS.

“Hanya saja, peningkatan impor secara tahunan yang terjadi ini tidak sebesar peningkatan impor pada September 2021. Pada waktu itu mencapai 40,31 persen year on year (yoy)," tuturnya.

Berdasarkan penggunaannya, impor secara bulanan tercatat turun pada semua kelompok, terdalam pada barang konsumsi sebesar 14,13 persen mom. Penurunan diikuti oleh impor bahan baku atau penolong dan barang modal, yang masing-masing turun sebesar 11,07 dan 6,39 persen mom.

Secara tahunan, impor barang konsumsi turun sebesar 11,17 persen yoy. Sedangkan impor barang modal dan bahan baku atau penolong mencatatkan kenaikan tinggi, masing-masing sebesar 41,13 persen yoy dan 23,21 persen yoy.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement