Selasa 18 Oct 2022 22:34 WIB

Wujudkan Energi Bersih, Pertamina Jalin Kerja Sama Antar BUMN dan Perusahaan Internasional

Ada 12 penandatanganan kerja sama dan MoU yang dilakukan Pertamina

Red: Hiru Muhammad
Dalam upaya mewujudkan Net Zero Emissions (NZE) serta upaya pengembangan ekosistem electric vehicle (EV) di Indonesia, Pertamina melaksanakan penandatanganan kerja sama dengan sejumlah pihak berskala internasional. Diharapkan dengan kerja sama tersebut dapat mendorong tercapainya target NZE di tahun 2060 dengan baik dan mendorong terjadinya peningkatan perekonomian di Indonesia.
Foto: istimewa
Dalam upaya mewujudkan Net Zero Emissions (NZE) serta upaya pengembangan ekosistem electric vehicle (EV) di Indonesia, Pertamina melaksanakan penandatanganan kerja sama dengan sejumlah pihak berskala internasional. Diharapkan dengan kerja sama tersebut dapat mendorong tercapainya target NZE di tahun 2060 dengan baik dan mendorong terjadinya peningkatan perekonomian di Indonesia.

REPUBLIKA.CO.ID, BALI--Dalam upaya mewujudkan Net Zero Emissions (NZE) serta upaya pengembangan ekosistem electric vehicle (EV) di Indonesia, Pertamina melaksanakan penandatanganan kerja sama dengan sejumlah pihak berskala internasional. Diharapkan dengan kerja sama tersebut dapat mendorong tercapainya target NZE di tahun 2060 dengan baik dan mendorong terjadinya peningkatan perekonomian di Indonesia.

Ada 12 penandatanganan kerja sama dan Memorandum of Understanding (MoU) yang dilakukan Pertamina yang berkaitan dengan transisi energi dan energi bersih. Penandatanganan ini dilakukan berkaitan dengan kegiatan Road to G20: SOE International Conference: ”Driving Sustainable & Inclusive Growth”, yang di selenggarakan di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC), Nusa Dua - Bali, Selasa (18/10/2022). Kegiatan ini disaksikan langsung oleh Wakil Menteri BUMN 1 Pahala N Mansury.

Baca Juga

Pahala mengatakan, kerja sama yang dilakukan antar BUMN Indonesia dengan perusahaan negara lain ini merupakan wujud komitmen pemerintah dalam upaya mewujudkan transisi energi di tanah air. Selain itu, upaya ini juga diharapkan bisa mendorong terjadinya pertumbuhan ekonomi atau peningkatan kapasitas energi di dalam negeri.

“Dalam sembilan tahun mendatang saja kita membutuhkan energi dua kali lipat dibandingkan dengan apa yang kita hasilkan saat ini,” katanya.