Kamis 20 Oct 2022 19:16 WIB

Saksi Kebakaran Kubah Masjid JIC Bertambah, Pekerja dan Mandor Diperiksa

Jumlah saksi tersebut telah bertambah dua orang dari sebelumnya yang telah diperiksa.

Rep: Ali Mansur/ Red: Ratna Puspita
Sebanyak enam saksi diperiksa polisi terkait peristiwa kebakaran kubah Masjid Jakarta Islamic Center (JIC) yang terletak di Jalan Kramat Jaya Raya, Tugu Utara, Koja, Jakarta Utara.
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Sebanyak enam saksi diperiksa polisi terkait peristiwa kebakaran kubah Masjid Jakarta Islamic Center (JIC) yang terletak di Jalan Kramat Jaya Raya, Tugu Utara, Koja, Jakarta Utara.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Sebanyak enam saksi diperiksa polisi terkait peristiwa kebakaran kubah Masjid Jakarta Islamic Center (JIC) yang terletak di Jalan Kramat Jaya Raya, Tugu Utara, Koja, Jakarta Utara. Jumlah saksi tersebut telah bertambah dua orang dari sebelumnya yang telah diperiksa.

"Yang diperiksa sekarang total enam orang, pekerja," ujar Kasat Reskrim Polres Jakarta Utara AKBP Febri Isman Jaya kepada awak media di lokasi, Kamis (20/10/2022).

Baca Juga

Menurut Febri, dua orang saksi tambahan yang diperiksa itu sebagai mandor yang mengawasi para pekerja dalam renovasi masjid tersebut. Namun, tidak menutup kemungkinan saksi akan kembali bertambah jika diperlukan. 

Hanya saja, penyidik belum berencana untuk memanggil pengurus JIC. “Fokus pekerja yg kemarin  kalau ada penambahan saksi-saksi, kita panggil lagi. Kita fokus olah TKP bersama puslabfor dan gabungan Polres Polsek,” kata Febri.

Dalam kesempatan itu, Febri juga menyampaikan bahwa pihaknya menggelar olah tempat kejadian perkara (TKP). Namun saat melakukan olah TKP, petugas masih merasakan kehadiran hawa panas. 

Padahal, kobaran api yang menghanguskan dan meruntuhkan kubah masjid tersebut telah lama padam. “Masih panas, hawa panas muncul dari puing di atas maupun yang sudah jatuh ke bawah. Masih berasap, sisa-sisa asap,” kata Febri menambahkan.

Dengan masih terasanya hawa panas, kata Febri, polisi akan memanggil bantuan dari Sudin Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Jakarta Utara atau petugas damkar untuk menangani hawa panas yang masih muncul. Untuk mengantisipasi  terjadinya hal-hal yang tak diinginkan, polisi memasang garis polisi di akses masuk masjid.

"Rencananya (panggil damkar). Akan dirapihkan dulu yang masih hawa panas atau mungkin api kecil,” kata Febri. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement