Jumat 21 Oct 2022 10:18 WIB

Siap-Siap! Hermes Bakal Naikkan Harga Tas Birkin pada Tahun Depan

Kenaikan harga tas Birkin bisa mencapai sepuluh persen.

Rep: Novita Intan/ Red: Nidia Zuraya
Tas langka Himalaya Niloticus Crocodile Diamond Birkin 30.
Foto: Reuters
Tas langka Himalaya Niloticus Crocodile Diamond Birkin 30.

REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Harga tas Birkin akan dibanderol jauh lebih mahal pada tahun depan. Seperti dilansir dari laman Reuters, Jumat (21/10/2022) jenama tas mewah asal Prancis, Hermes, berencana untuk menaikkan harga untuk pasar global antara lima hingga 10 persen mulai Januari 2023.

Kenaikan harga pada tahun depan ini lebih tinggi dibandingkan dengan peningkatan rata-rata pada tahun ini sekitar empat persen. Chief Financial Officer Hermes Eric du Halgouet mengatakan pada tahun-tahun sebelumnya, kenaikannya biasanya sekitar dua persen.

Baca Juga

Di Prancis, saat ini sebuah tas Birkin 25 Togo dibanderol 7.400 euro (7.242 dolar AS). Kenaikan sebesar 10 persen akan mendongkrak harga Birkin 25 Togo menjadi 8.140 euro, meskipun Hermes tidak merinci berapa banyak harga yang akan dinaikkan di negara itu.

“Persepsi kepemilikan Hermes sebagai investasi, dan sebagai tanda kemakmuran, sedang dibangun,” kata Deborah Aitken, analis Bloomberg Intelligence.

Hermes mempertahankan kekuatan harga karena pembeli kaya masih memburu barang-barang mewah, bahkan ketika anggaran rumah tangga membengkak oleh biaya energi yang lebih tinggi dan inflasi. Perusahaan mengatakan pada hari Kamis (20/10/2022) bahwa pendapatan perusahaan naik 24 persen menjadi 3,1 miliar euro pada kuartal ketiga, tidak termasuk perubahan mata uang.

Keuntungan itu jauh di atas perkiraan analis, dan saham Hermes naik sebanyak 4,3 persen di bursa saham Paris. “Saat ini, kami tidak memiliki tanda-tanda perlambatan di salah satu pasar kami," kata Du Halgouet. 

Hermes berencana untuk mempekerjakan 800 pekerja lagi di paruh kedua, kira-kira jumlah yang sama seperti paruh pertama. Du Halgouet mengatakan kenaikan itu dibenarkan karena upah yang lebih tinggi dan biaya input di Eropa. Kenaikan harga di Jepang, mengikuti depresiasi yen, kemungkinan akan lebih tinggi daripada di AS, di mana dolar AS terus menguat.

Perusahaan juga berencana membuka gerai baru di Shanghai pada akhir bulan ini. Pendapatan di kawasan Asia-Pasifik, tidak termasuk Jepang, naik sepertiga. Kawasan ini menghasilkan sekitar setengah dari total penjualan Hermes dalam sembilan bulan pertama 2022.

Hermes memiliki kuartal ketiga yang sangat baik di China meskipun ada beberapa penguncian akibat Covid-19. Hermes dianggap sebagai salah satu merek paling eksklusif diantara produk fesyen mewah dunia, dengan produksi tasnya dibatasi oleh keterbatasan kapasitas. 

Pada bulan lalu Sotheby menjual tas tangannya yang paling mahal, yakni Hermes Kelly dari kulit buaya, seharga 352.800 euro di sebuah lelang di Paris.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement