Menurut Margriet van Tiel, Pitung, setelah membunuh jago Glodok 1886 dipenjara di Mester, kemudian loloskan diri lalu bunuh Demang Kebayoran yang sebelumnya telah bunuh misannya bernama Ji'ih. Sejak itu Pitung melarikan diri hingga 1894. Ia balik Jakarta dan dipergoki lalu ditembak polisi Belanda di Pondok Kopi (re: koran-korab semasa).
Ketua Bamus Suku Betawi Haji Oding menuturkan pengalamannya menjadi tamu di kerajaan Siak Sri Indrapura. Haji Oding diperlihatkan salinan surat 8ultan Riau XIX M pada pemimpin negeri Betawi patih Majakatera/JAKARTA. Nomenclatur patih juga terdapat dalam perjanjian dengan Portugis 1521.
Tuan rumah di Riau juga berkisah tentang anyaman bambu untuk simpan ikan tangkapan yang di zona ekonomi Lingga disebut pitung merujuk nama Pitung yang perkenalkan model anyaman bubu untuk simpan ikan tangkapan. Kok Pitung? Menurut pihak kesultanan Siak, dalam pelariannya Pitung berdiam di Lingga selama 7 th.
Aksi perampokan Pitung diberitakan kora-koran justru pada saat Pitung sembunyi di pulau Lingga hingga ada pembaca kritis yang menulis menyatakan keheranannya tentang Pitung tokoh perampok, padahal sejatinya si Conat, kata dia.
Sumber-sumber shahih tak ada yang menyebut istri dan anak-anak Pitung.
Margriet van Tiel yang menulis Pitung 1984 mengatakan ditemukan surat-surat Pitung dengan nama asli Solihun di mesjid Al Atiq Bukit Duri Tanjakan tanpa mengungkap isi surat-surat itu (sic!).
Maka patut diduga Pitung seorang gusti, ahli tulis. Biasanya gusti dipakai jasanya di labuhan sebagaimana penerjemah. Sangat mungkin Pitung berdiam di Kampung Gusti.
Pitung membunuh jago Glodok dengan pistol, juga Demang Kebayuran. Kalau Demang dibunuh dengan rencana, bagaimana dengan jago Glidok? Dan bagaimana pula Pitung begitu mudahmendapatkan pistol di jaman itu.
Belanda takut sama Pitung dapat dibuktikan dengan laporan Snouck Hurgronje pada Gubernur Jenderal Hindia Belanda. Snouck kritik keras kepala polisi Hijne yang maen dukun demi memburu Pitung.
Pitung tampaknya memiliki jaringan tapi bukan crime malah mengarah intelejen. Lantas Pitung bekerja untuk siapa?
Kenapa jago Glodok dibunuh? Mengapa juga Demang Kebayuran dibunuh? Karena bunuh Ji'ih. Kok 'tu Demang tak ditangkep, hingga Pitung yang dibui punya cukup waktu untuk bunuh dia.
Kesimpulan:
1. Pitung true story yang dirusak dongeng.
2. Kisah Pitung bertendensi aksi spionase kontra spionase seperti dihukum matinya Bang Puasa pada tahun 1821 dalam kasus Nyai Dasima.
Penulis: Ridwan Saidi, Budawayan Betawi dan Sejarawan.