Etos Kerja
Red: Fernan Rahadi
Bekerja di kantor.(ilustrasi) | Foto: Pixabay
Oleh : Erik Hadi Saputra*
REPUBLIKA.CO.ID, Pembaca yang kreatif, bekerja itu adalah usaha maksimal Anda untuk bisa memenuhi kebutuhan hidup. Perusahaan pun sering melakukan in house training untuk memberikan penguatan kinerja pegawainya. Banyak lagi agenda yang dilakukan perusahaan untuk mengingatkan pegawainya agar terus konsisten dengan etos kerja terbaik.
Sebagai bagian dari refreshing tentang bekerja, maka Anda bisa memperhatikan hal berikut ini. Pertama, kerja itu adalah anugerah. Ketika Anda memiliki pekerjaan yang menyenangkan dan lingkungan kerja Anda saling memberi support dalam meraih target kinerja yang telah ditetapkan, Anda tentunya bersyukur bahwa Anda berada pada tempat yang tepat untuk mengeluarkan segala kemampuan Anda.
Menemukan perusahaan yang tepat memang tidak mudah. Selain memang Anda harus bisa menerima segala aturan kerja, Anda juga harus memiliki kreativitas agar kerja tidak sekadar rutinitas. Anda juga harus bisa melihat orang lain dengan keterbatasan mereka yang tidak memiliki pekerjaan yang tetap. Mereka ingin seperti Anda, namun belum bisa dan tidak menemukan caranya.
Bisa jadi karena usia mereka sudah melewati batas maksimum. Dan bisa juga dikarenakan relasi yang mereka miliki terbatas. Sehingga jika Anda sudah memiliki pekerjaan yang baik dengan perusahaan yang baik, maka itu adalah anugerah untuk Anda. Rasa syukur Anda yang bisa menambah kebaikan yang akan terus mengalir dengan anugerah itu.
Kedua, kerja itu adalah produktivitas. Tidak sepantasnya kita hanya mengomentari berapa yang didapatkan oleh orang lain dengan gaji mereka. Tidak pantas juga ketika kita membandingkan yang diterima namun tidak pernah membandingkan yang kita berikan. Apresiasi mestilah sesuai dengan kerja keras seseorang dalam menghasilkan karya (hasil kerja). Produktivitas seseorang mestilah memberikan dampak positif terhadap target kerja serta jalannya tim kerja yang kompak.
Pegawai yang tidak produktif dalam berkarya kebanyakan hanya mengganggu pegawai yang bekerja. Komentar mereka bahwa "rajin gak rajin sama saja" itu memberikan dampak negatif untuk orang yang baru saja bergabung di perusahaan itu. Pemikiran negatif berlebihan seperti ini bisa berdampak pada kesehatan mental orang yang semangat kerjanya penuh totalitas.
Jika ada pegawai yang sudah tidak sanggup lagi bekerja sesuai target, hanya banyak santai dan banyak komentar, saran yang tepat untuk orang ini adalah mengajukan pensiun dini. Mengapa demikian? Dikarenakan pegawai itu sudah tidak produktif lagi. Apalagi sudah sampai menghalangi kemajuan kerja.
Namun yakinlah, orang ini juga tidak akan melakukan hal itu (pensiun dini), dikarenakan hitungan kekhawatirannya lebih tinggi dari semangat kerjanya. Tidak mungkin dia akan mendapatkan gaji yang sama dengan yang dia telah peroleh saat ini karena semua harus dimulai dari awal lagi. Jangan habiskan waktu Anda untuk mengomentari orang lain. Semua orang memiliki target kerja yang telah mereka capai. Tunjukkanlah produktivitas kerja anda sehingga yang Anda hasilkan bisa membuat keberlangsungan yang panjang dengan pencapaian. Produktivitas itu adanya bukti nyata, bukan komentar belaka.
Pembaca yang kreatif, kerja itu adalah Ibadah. Anda telah melakukan hal baik dengan memberikan pikiran, tenaga, waktu untuk memenuhi kebutuhan keluarga dengan bekerja bersungguh-sungguh. Semangat Anda untuk membayar zakat penghasilan, menabung untuk pendidikan anak, menyiapkan rencana ibadah haji, dan membantu meringankan beban keluarga dan kepedulian terhadap sesama menjadikan kerja anda penuh kebaikan. Dan balasan kebaikan itu tidak lain adalah kebaikan juga.
Jangan pernah ragu memberikan yang terbaik dalam pekerjaan Anda. jangan terpengaruh perbandingan upah yang Anda dan orang lain terima. Jadikan perusahaan menjadi ladang amal Anda untuk berbagi.
Berbagi ilmu untuk pegawai yang lain. Berbagi pengalaman bagi pegawai baru. Senanglah bertemu dan menerima kunjungan tamu yang datang karena mereka ingin belajar dari Anda.
Masukkan nilai-nilai spritualitas dalam pekerjaan Anda, agar kerja Anda bernilai ibadah. Dampaknya adalah di perusahaan Anda merasa senang dan di rumah Anda merasa bahagia. Sehat dan teruslah terinspirasi.
*Kaprodi Ilmu Komunikasi dan Direktur Kehumasan dan Urusan Internasional Universitas Amikom Yogyakarta