REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tiga pecahan kaca dari gelas minum Islam abad pertengahan ditemukan oleh para arkeolog di Caerlaverock Castle, 11 kilometer selatan Dumfries di pantai selatan Skotlandia. Tak disangka, penemuan tersebut mengungkapkan sejarah yang belum pernah diceritakan.
Diyakini wadah aslinya dibuat di Suriah, Irak, atau Mesir modern selama abad ke-12 dan ke-13. Ketiga wilayah itu menjadi pusat pembuatan kaca Islam.
Fragmen kaca bertuliskan bagian dari kata Arab untuk 'Abadi'. Kemungkinan, ini digunakan sebagai salah satu dari 99 Asmaul Husna dan bisa menunjukkan berasal dari kutipan ayat Alquran. Meskipun berukuran kecil, 3,1 cm x 2,8 cm, hal ini memberikan petunjuk tentang kontak Skotlandia dengan dunia selama periode abad pertengahan.
“Menemukan kaca Islam dari abad ke-13 di sebuah kastil Skotlandia adalah penemuan yang benar-benar mencengangkan,” kata Arkeolog dan Penasihat Sumber Daya Budaya Senior dari Historic Environment Scotland (HES) Stefan Sagrott, dikutip Arkeo News, Senin (24/10/2022).
Selama periode abad pertengahan Skotlandia, kaca terutama digunakan untuk jendela kaca patri di biara, katedral, dan beberapa gereja dan kapel yang lebih kecil. Namun, kaca tidak akan digunakan di istana dan rumah menara sampai berabad-abad kemudian.
Kaca sangat jarang dan sering memburuk di tanah asam Skotlandia. Fragmen-fragmen itu kembali menjadi sorotan sebagai inti dari proyek komunitas yang disebut Eternal Connections yang telah memicu perdebatan dan pembelajaran tentang sejarah komunitas Muslim Skotlandia, hampir 25 tahun setelah mereka pertama kali ditemukan.