REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Petugas dari Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi DKI Jakarta dalam pendataan registrasi sosial ekonomi (regsosek) pada Sabtu (29/10/2022) malam WIB, mendata sebanyak 102 orang di dua pelabuhan di Jakarta Utara (Jakut), yakni Pelabuhan Tanjung Priok dan Sunda Kelapa.
Kepala Tim Regsosek BPS Jakut, Taufik Hidayat mengatakan, di Pelabuhan Tanjung Priok ada lima kapal, yaitu Kapal Motor (KM) Tanto Salam memiliki 21 orang anak buah kapal (ABK) Warga Negara Indonesia (WNI) dan KM Salvia Jakarta (23), KM Fortune (16). Selain itu KM Intan Daya 10 sebanyak 17 orang dan KM Global One memiliki 12 orang ABK WNI.
"Total ada 89 ABK WNI yang ada dalam rekapitulasi sementara pendataan regsosek BPS di Pelabuhan Tanjung Priok pada Sabtu," ujar Taufik saat ditemui di Tanjung Priok, Jakut, Sabtu.
Sedangkan di Pelabuhan Sunda Kelapa terdapat 13 orang terdata padaregsosek perdana yang dikhususkan bagi ABK WNI dan penduduk yang tidak bertempat tinggal (tunawisma). Taufik menambahkan, BPS DKI Jakarta melanjutkan pendataan registrasi sosial ekonomi ABK WNI pada waktu berikutnya pada malam hari serentak di lima penjuru Ibu Kota.
Tujuan pendataan itu terkait dengan jumlah tunawisma di Ibu Kota. "Regsosek night pendataan tunawisma di lima penjuru kota, yakni Jakarta Utara, Jakarta Selatan, Jakarta Barat, Jakarta Timur dan Jakarta Pusat dimulai petugas BPS DKI Jakarta pada Sabtu pukul 23.00 WIB sampai Ahad dini hari WIB," kata Taufik.
Untuk di Jakut, menurut Taufik, petugas menyasar wilayah Kecamatan Penjaringan, Pademangan, Tanjung Priok, Koja, Kelapa Gading, dan Cilincing. Setiap tunawisma yang ditemui langsung didata.