REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Telegram menghapus kemampuan bagi pengguna di iOS untuk membuat posting pay-to-view karena pedoman App Store Apple yang ketat. Dalam sebuah postingan di Telegram, CEO Pavel Durov mengatakan kreator telah menggunakan bot pembayaran atau donasi pihak ketiga untuk menjual akses ke postingan tertentu di saluran mereka.
Apple tidak senang dengan kreator yang memonetisasi upaya mereka tanpa membayar biaya tambahan. Ada pajak 30 persen untuk Apple.
Apple tidak mengizinkan pengembang memproses pembayaran pihak ketiga di aplikasi mereka dan membebankan komisi hingga 30 persen untuk setiap pembelian dalam aplikasi. Telegram awalnya telah menguji fitur posting berbayar, seperti yang terlihat oleh konsultan media sosial Matt Navarra. Namun, Telegram mengatakan tidak menguji fitur ini dan pengguna malah memanfaatkan bot pembayaran pihak ketiga untuk menambahkan posting berbayar.
“Saya berharap regulator di Uni Eropa (UE), India, dan di tempat lain mulai mengambil tindakan sebelum Apple menghancurkan lebih banyak mimpi dan menghancurkan lebih banyak pengusaha dengan pajak yang lebih tinggi,” kata Durov, dilansir The Verge, Senin (31/10/2022).
Ini bukan pertama kalinya Durov dan Apple berselisih. Pada bulan Agustus, Durov menyalahkan Apple karena menunda salah satu pembaruannya selama beberapa pekan karena perusahaan mempermasalahkan Telemoji baru Telegram.
Telegram juga belum lama ini meluncurkan langganan Premium 4,99 dolar AS per bulan yang memberi pengguna akses ke fitur eksklusif, tetapi menawarkan diskon 1 dolar AS jika pengguna membelinya melalui situs desktopnya.