In Picture: Siasati Mahalnya Harga Kedelai, Pengerajin Tempe Memperkecil Ukuran
Pengerajin tempe memilih memperkecil ukuran ketimbang menaikkan harga jual tempe..
Rep: Wihdan Hidayat/ Red: Mohamad Amin Madani
Pengerajin mengemas kedelai di pabrik tempe Muchlar, Bantul, Yogyakarta, Rabu (2/11/2022). Mahalnya harga kedelai di kisaran Rp 14 ribu hingga Rp 15 ribu membuat pengerajin tempe memutar otak. Memperkecil ukuran tempe menjadi pilihan menghindari menaikkan harga tempe ke konsumen. Hal ini masih ditambah dengan turunnya daya beli tempe oleh masyarakat. (FOTO : Republika/Wihdan Hidayat)
Pengerajin mengemas kedelai di pabrik tempe Muchlar, Bantul, Yogyakarta, Rabu (2/11/2022). Mahalnya harga kedelai di kisaran Rp 14 ribu hingga Rp 15 ribu membuat pengerajin tempe memutar otak. Memperkecil ukuran tempe menjadi pilihan menghindari menaikkan harga tempe ke konsumen. Hal ini masih ditambah dengan turunnya daya beli tempe oleh masyarakat. (FOTO : Republika/Wihdan Hidayat)
Pengerajin mengemas kedelai di pabrik tempe Muchlar, Bantul, Yogyakarta, Rabu (2/11/2022). Mahalnya harga kedelai di kisaran Rp 14 ribu hingga Rp 15 ribu membuat pengerajin tempe memutar otak. Memperkecil ukuran tempe menjadi pilihan menghindari menaikkan harga tempe ke konsumen. Hal ini masih ditambah dengan turunnya daya beli tempe oleh masyarakat. (FOTO : Republika/Wihdan Hidayat)
Pengerajin mengemas kedelai di pabrik tempe Muchlar, Bantul, Yogyakarta, Rabu (2/11/2022). Mahalnya harga kedelai di kisaran Rp 14 ribu hingga Rp 15 ribu membuat pengerajin tempe memutar otak. Memperkecil ukuran tempe menjadi pilihan menghindari menaikkan harga tempe ke konsumen. Hal ini masih ditambah dengan turunnya daya beli tempe oleh masyarakat. (FOTO : Republika/Wihdan Hidayat)
Pengerajin mengemas kedelai di pabrik tempe Muchlar, Bantul, Yogyakarta, Rabu (2/11/2022). Mahalnya harga kedelai di kisaran Rp 14 ribu hingga Rp 15 ribu membuat pengerajin tempe memutar otak. Memperkecil ukuran tempe menjadi pilihan menghindari menaikkan harga tempe ke konsumen. Hal ini masih ditambah dengan turunnya daya beli tempe oleh masyarakat. (FOTO : Republika/Wihdan Hidayat)
Pengerajin mengemas kedelai di pabrik tempe Muchlar, Bantul, Yogyakarta, Rabu (2/11/2022). Mahalnya harga kedelai di kisaran Rp 14 ribu hingga Rp 15 ribu membuat pengerajin tempe memutar otak. Memperkecil ukuran tempe menjadi pilihan menghindari menaikkan harga tempe ke konsumen. Hal ini masih ditambah dengan turunnya daya beli tempe oleh masyarakat. (FOTO : Republika/Wihdan Hidayat)
Pengerajin mengemas kedelai di pabrik tempe Muchlar, Bantul, Yogyakarta, Rabu (2/11/2022). Mahalnya harga kedelai di kisaran Rp 14 ribu hingga Rp 15 ribu membuat pengerajin tempe memutar otak. Memperkecil ukuran tempe menjadi pilihan menghindari menaikkan harga tempe ke konsumen. Hal ini masih ditambah dengan turunnya daya beli tempe oleh masyarakat. (FOTO : Republika/Wihdan Hidayat)
inline
REPUBLIKA.CO.ID,YOGYAKARTA -- Pengerajin mengemas kedelai di pabrik tempe Muchlar, Bantul, Yogyakarta, Rabu (2/11/2022).
Mahalnya harga kedelai di kisaran Rp 14 ribu hingga Rp 15 ribu membuat pengerajin tempe memutar otak. Memperkecil ukuran tempe menjadi pilihan menghindari menaikkan harga tempe ke konsumen. Hal ini masih ditambah dengan turunnya daya beli tempe oleh masyarakat.
Advertisement