Jumat 04 Nov 2022 21:23 WIB

Observatorium Astronomi Itera Siapkan Alat, Ajak Warga Lampung Lihat Gerhana Bulan Total

Fenomena gerhana bulan total akan melewati beberapa fase

Rep: mursalin yasland/ Red: Hiru Muhammad
Tim Observatorium Astronomi Institut Teknologi Sumatera Lampungn berhasil merekam gerhana bulan total di Bandar Lampung, Rabu (26/5) malam.
Foto: Dok Itera
Tim Observatorium Astronomi Institut Teknologi Sumatera Lampungn berhasil merekam gerhana bulan total di Bandar Lampung, Rabu (26/5) malam.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG – Observatorium Astronomi Institut Teknologi Sumatera (Itera) Lampung (OAIL) memberikan kesempatan kepada masyarakat umum untuk menyaksikan langsung gerhana bulan total pada Selasa (8/11/2022) pukul 18.11. Itera menempatkan peralatan teropong di Kampus Itera dan PKOR Wayhalim Bandar Lampung.

Kepala UPT OAIL Dr Hakim L Malasan mengatakan, fenomena gerhana bulan total akan melewati beberapa fase yaitu (1) Awal masuknya Bulan ke penumbra (bayangan samar) Bumi, (2) Awal masuknya Bulan ke umbra (bayangan tegas) Bumi, (3) Awal puncak gerhana, (4) Puncak gerhana,  (5) Akhir puncak gerhana, (6) akhir Bulan keluar dari umbra, dan (7) akhir Bulan keluar dari penumbra. 

Baca Juga

Fase pertama, awal Bulan masuk ke penumbra bumi terjadi pada saat bulan belum terbit yaitu pukul 15:47 WIB. Selanjutnya fase gerhana sebagian mulai 16:44 WIB. Bulan akan terbit di Bandar Lampung pukul 17.47 WIB dalam kondisi gerhana bulan sebagian. “Pada pukul 18.11 bulan akan masuk fase gerhana total, dan puncaknya pada 18.18 dan berakhir pada 18.25,” kata Hakim L Malasan dalam keterangan persnya, Jumat (4/11/2022).

Dia mengatakan, gerhana akan terus berlangsung dengan fase sebagian hingga pada pukul 19.52, dan akhirnya bulan akan keluar sepenuhnya dari bayangan bumi (penumbra) pada pukul 20.49 WIB.

Di seluruh wilayah Indonesia, fenomena dapat diamati. Akan tetapi, tidak ada wilayah di Indonesia yang dapat mengamati proses terjadinya secara keseluruhan dari awal masuknya bulan ke bayangan samar bumi (penumbra) hingga akhir. Di Indonesia, hanya dapat menyaksikan gerhana ini ketika bulan sudah masuk ke dalam penumbra maupun umbra bumi ketika di Lampung.

“Kita dapat mulai mengamati gerhana ini ketika Bulan baru terbit, yang mana ketika itu fase gerhana sudah pada fase puncak gerhana total,” ujar Hakim.

Hakim menambahkan, saat gerhana bulan total terjadi, bulan akan berwarna kemerahan. Hal ini disebabkan adanya cahaya matahari yang lolos melewati dan dibelokkan oleh atmosfer bumi, sehingga Bulan menjadi berwarna kemerahan. 

Fenomena gerhana bulan total diprediksi dapat diamati dari seluruh area di Samudera Pasifik dari Amerika Selatan, Amerika Utara, Siberia, Asia Timur, Asia Tenggara, dan juga Australia. OAIL Itera akan membuka pengamatan di dua tempat yaitu di PKOR Way Halim Bandar Lampung, tepatnya di area terbuka depan Kantor Dewan Kesenian Lampung, dan di sekitar Embung C Kampus Itera. 

Kedua pengamatan langsung tersebut dapat diakses  mahasiswa, pelajar, dan masyarakat umum secara gratis. Satu pengamatan secara virtual juga akan dilakukan OAIL bersama host Planetarium dan Observatorium Jakarta (POJ) dalam acara Piknik Malam Bersama Bloodmoon: Bincang Santai dan Observasi Gerhana Bulan Total. 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement