REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang mengalami kenaikan dalam pola konsolidasi pada perdagangan Senin (7/11). Potesi penguatan ini tercermin dari Candle Hanging Man & di Bawah 5 day MA.
Head of Technical Analyst Research BNI Sekuritas Andri Zakarias Siregar mengatakan, IHSG berada dalam trend bullish selama berada di atas 6.995. Secara teknikal, indikator MACD bullish, stochastic overbought di atas support 6.980, candle hanging man.
Jika bisa ditutup harian di atas 6.980, Andri menilai IHSG masih berpeluang rebound dengan target 7.091, 7.135, 7.250. Jika gagal, IHSG rawan menuju 6.958, 6.894.
“Level resistance pada perdagangan hari ini di level 7.074, 7.098, 7.135, 7.178 dengan support 7.015, 6.962, 6.942, 6.902. Perkiraan range di level 6.990 - 7.100,” tulis Andri dalam riset, Senin (7/11).
Akhir pekan lalu, IHSG ditutup menguat 0,16 persen ke level 7.045,5. Research Analyst BNI Sekuritas Maxi Liesyaputra mengatakan, bursa regional Asia Pasifik mengalami penguatan. Hang Seng menguat sangat signifikan sebesar 5,36 persen.
Bursa China juga mencatat kenaikan yang tinggi seperti SSE Composite Index (2,43 persen) dan Shenzen Index (3,20 persen). Hari ini Indonesia akan mengumumkan tingkat pertumbuhan ekonomi untuk periode kuartal ketiga 2022.
Dari Amerika Serikat (AS), indeks Dow Jones Industrial Average ditutup menguat signifikan 1,26 persen dan S&P 500 naik 1,36 persen. Sementara indeks Nasdaq menguat sebesar 1,28 persen.
Laporan nonfarm payrolls Oktober pada Jumat lalu memicu kekhawatiran bahwa the Fed akan bertahan dengan kampanye kenaikan suku bunganya sejak pasar tenaga kerja menambahkan 261.000 pekerjaan, di atas ekspektasi.