Selasa 08 Nov 2022 22:27 WIB

Syarat yang Wajib Dipenuhi untuk Pendonor Jantung

Banyak proses pemeriksaan yang harus dilakukan untuk mendonorkan jantung.

Sakit jantung. ilustrasi
Foto: www.freepik.com
Sakit jantung. ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jantung adalah salah satu organ tubuh yang bisa didonorkan. Dokter spesialis bedah toraks kardiovaskular RS Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita (RSJPDHK) Dr. dr. Dudy Arman Hanafy, Sp.BTKV (K)-D,MARS mengatakan ada syarat yang harus dipenuhi oleh pendonor jika ingin menyumbangkan jantungnya.

"Pada dasarnya tidak ada riwayat hipertensi, tidak ada riwayat sakit jantung seperti serangan jantung, nyeri dada, tidak ada kolesterol, walaupun kolesterol dan darah tinggi itu bisa diobati," ujar dr. Dudy saat berbincang di Jakarta, Selasa (8/11/2022).

Baca Juga

Dia mengatakan jantung dianggap sehat jika tidak ada kelainan struktur, kelainan katup, kelainan bocor jantung. Selain itu, tidak ada kelainan seperti penyempitan pembuluh darah.

Dudy mengatakan selain memiliki kondisi jantung yang sehat, pendonor juga harus berusia 18 tahun ke atas atau dewasa dan tidak lebih dari 55 tahun.

Golongan darah antara pendonor dan pasien juga harus sama termasuk rhesus-nya baik positif atau negatif. Sebisa mungkin gender antara pendonor dan pasien harus sama kecuali terdapat kasus khusus yang tidak bisa dihindari.

"Ada banyak faktor sebenarnya kenapa harus laki-laki sama laki-laki dan sebaliknya, tapi kalau kepepet boleh saja asal sama golongan darahnya. Tapi kalau golongan darahnya beda enggak bisa tuh dicocok-cocokin, dicoba-coba," kata dr. Dudy.

Menurut dr. Dudy mendonorkan jantung memang tidak sembarangan dan ada banyak proses pemeriksaan yang harus dilakukan. Meski demikian, tidak semua transplantasi jantung berjalan dengan mulus.

Menurut dr. Dudy ada juga ketidakcocokan jantung antara pasien dan pendonor walau sudah tertanam. Hal ini bisa menyebabkan gagal jantung kembali hingga kematian.

"Pasien pasti akan kita biopsi jadi diambil dari jaringan jantungnya, yang sudah ditanam, kita ambil sel-selnya, mungkin ada sequence-nya, awal seminggu sekali lalu berapa bulan sekali. Dari situ kita bisa melihat, ada tidaknya penolakan dari sel-sel tersebut," ujarnya.

 

sumber : antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement