Kamis 10 Nov 2022 00:20 WIB

Kepri Waspadai Banjir Rob

Pemprov Kepri mewaspadai banjir rob selama cuaca ekstrem melanda wilayah itu

Rep: Antara/ Red: Christiyaningsih
Seorang anak bermain di depan rumahnya yang terendam banjir rob. Ilustrasi.
Foto: ANTARA/Fransisco Carolio
Seorang anak bermain di depan rumahnya yang terendam banjir rob. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, TANJUNGPINANG - Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) mewaspadai banjir rob yang potensial terjadi di sejumlah kawasan selama cuaca ekstrem melanda wilayah itu. Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kepri Muhamad Hasbi di Tanjungpinang, Rabu (9/11/2022), mengatakan banjir rob menjadi salah satu bencana yang sering terjadi saat musim angin utara dan curah hujan tinggi.

Ketika musim angin utara seperti yang terjadi saat ini, gelombang laut menjadi jauh lebih tinggi. "Gelombang laut yang tinggi disertai cuaca ekstrem, air meluap dari laut ke daratan. Kondisi ini sering terjadi di kawasan pesisir Kepri dengan permukaan tanah yang rendah," katanya.

Baca Juga

Hasbi menuturkan dampak dari banjir rob dapat dicegah sehingga tidak meluas. Caranya dengan memperbaiki saluran pembuangan air dan tidak membuang sampah sembarangan. Pembuangan sampah di laut dan drainase dapat menyebabkan saluran pembuangan air tersumbat dan jalan menjadi kotor.

Penyumbatan saluran drainase menyebabkan air meluap hingga masuk ke rumah warga dan rumah toko. Penyumbatan saluran drainase juga menyebabkan banjir rob meluas.

"Pemerintah daerah dan masyarakat harus bekerja sama, bergotong-royong memastikan seluruh saluran pembuangan air berjalan lancar," ujarnya.

Curah hujan yang tinggi seperti yang terjadi dalam beberapa hari ini menyebabkan sejumlah kawasan di Tanjungpinang, Bintan, dan Batam sering terendam air. Salah satu penyebabnya kapasitas saluran pembuangan air yang kurang memadai sehingga tidak mampu menampung air. "Perbaikan sistem pembuangan air jalan satu-satunya yang harus dilakukan," ucapnya.

Gelombang laut yang tinggi saat musim angin utara juga mendapat perhatian khusus pemerintah. Selama ini, kata dia, sejumlah nelayan menjadi korban akibat melaut saat gelombang laut tinggi.

"Kami imbau nelayan dan nakhoda kapal untuk berhati-hati, tidak memaksakan diri melaut saat gelombang laut tinggi seperti di Perairan Natuna dan Anambas," kata Hasbi.

Bencana lainnya yang perlu diwaspadai warga, terutama yang tinggal di pesisir Kepri, yakni angin puting beliung dan abrasi pantai. Angin puting beliung di kawasan pesisir sering terjadi ketika muncul awan comulunimbus.

"Pengikisan kawasan pantai juga perlu diwaspadai terutama saat gelombang laut tinggi," tuturnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement