Rabu 09 Nov 2022 18:45 WIB

Dalam Enam Tahun, Kalteng Bangun 15.529 Unit Rumah Layak Huni

Gubernur Sugianto Sabran juga fokus pada penurunan kemiskinan dan kesenjangan sosial

 Dibawah kepemimpinan Gubernur H. Sugianto Sabran dan Wakil Gubernur H. Edy Pratowo, selain prioritas pada infrastruktur, pendidikan dan kesehatan, juga fokus pada program tarhadap penurunan angka kemiskinan dan kesenjangan sosial.
Foto: istimewa
Dibawah kepemimpinan Gubernur H. Sugianto Sabran dan Wakil Gubernur H. Edy Pratowo, selain prioritas pada infrastruktur, pendidikan dan kesehatan, juga fokus pada program tarhadap penurunan angka kemiskinan dan kesenjangan sosial.

REPUBLIKA.CO.ID, KALTENG--Upaya Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah meningkatkan jumlah rumah layak huni bagi masyarakat terus dilakukan. Dibawah kepemimpinan Gubernur H. Sugianto Sabran dan Wakil Gubernur H. Edy Pratowo, selain prioritas pada infrastruktur, pendidikan dan kesehatan, juga fokus pada program tarhadap penurunan angka kemiskinan dan kesenjangan sosial. 

Salah satu program  tersebut yakni peningkatan rumah layak huni bagi masyarakat, sehingga diharapkan dengan menempati rumah layak huni, akan berdampak pada aspek lain, seperti kesehatan warga yang meningkat, ketahanan keluarga, hingga memberikan tingkat kenyamanan  baik secara fisik maupun psikis. Dan tidak kalah pentingnya akan melahirkan rasa aman.  

Baca Juga

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS)  Provinsi Kalimantan Tengah per Desember 2021, Jumlah Rumah Tangga saat ini  699.499 unit. Untuk persentase Rumah Layak Huni (RLH) di Provinsi Kalimantan Tengah berdasarkan data BPS - Survey Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) saat ini cenderung meningkat sejak  2017 sebesar 42,17 persen, kemudian 2018 sebesar 43,79 persen, dan  2019 naik sebesar 47,90 pereen. Sedang untuk tahun 2020 sebesar 51,97 persen  dan setahun berikutnya menjadi 55,34 persen.

Peningkatan Persentase Rumah Layak Huni ini tidak terlepas dari peran Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah dalam melakukan koordinasi dan sinkronisasi dengan pemerintah pusat melalui kegiatan Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) dan  program perbaikan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH)  yang dilaksanakan Pemerintah Provinsi dan kabupaten/kota melalui APBD dan DAK.

photo
Program Bedah Rumah sebelum dan sesudah di kediaman Siti Aminah. - (dok kominfo)

Dalam kurun waktu 6 tahun  sejak tahun 2017-2022, program bedah rumah telah berhasil meningkatkan jumlah rumah layak huni sebanyak 15.529 unit. Tercatat semenjak 2017 sebanyak 2.000 Unit dengan anggaran Rp. 29.612.500.000, setahun kemudian jumlah rumah layak huni naik 3.570 Unit dengan dana Rp. 54.169.500.000 dan 2019 ada 4.000 Unit menghabiskan biaya Rp. 70 miliar. Pada tahun 2020 sebanyak 3.999 Unit dengan biaya Rp. 69.982.500.000,  2021 sebanyak 750 Unit dengan anggaran Rp. 15 miliar dan 2022 terealisasi  1.280 Unit dengan menghabiskan dana Rp. 25.600.000.000,-.

Cerminan Kehidupan

Terkait hal tersebut Gubernur H. Sugianto Sabran ketika diwawancarai di Palangka Raya Selasa (8/11/2022) mengatakan bahwa upaya penyediaan rumah layak huni bagi warga tersebut adalah hal yang sangat penting. Karena lanjut dia, rumah layak huni merupakan cerminan dari kehidupan yang layak bagi warga. 

“ Melalui sinergitas dengan pemerintah pusat, kita terus meningkatkan pemenuhan rumah layak huni melalui program BSPS yang secara umum disebut bedah rumah. //Alhamdulilah// sejak tahun 2017 hingga tahun ini, kita sudah meningkatkan rumah layak huni sebanyak 15.529 unit yang tersebar di 13 kabupaten dan satu kota,”ungkapnya.

Sebagai informasi, pada tahun 2022 program bedah rumah sebanyak 1.280 unit di Provinsi Kalimantan Tengah tersebar di 13 kabupaten dan 1 kota, yaitu Kota Palangka Raya sebanyak  89 Unit (Kec.Bukit Tunggal, Kec.Panarung dan  Kec.Kereng Bangkirai), Kab. Kotawaringin Barat 99 Unit (Kec.Pangkalan Banteng dan Kec.Pangkalan Lada), Kab. Kotawaringin Timur  98 Unit (Kec.Kota Besi), Kab. Katingan   89 Unit (Kec.Kamipang dan Kec.Pulau Malan) dan Kab. Pulang Pisau   100 Unit (Kec.Maliku dan Kec.Jabiren).

Kemudian Kab. Kapuas sebanyak  80 Unit (Kec.Bataguh, Kec.Kapuas Hilir dan Kec.Selat), Kab. Gunung Mas  98 Unit (Kec.Rungan Hulu dan Kec.Tewah), Kab. Seruyan:   98 Unit (Kec.Seruyan Hilir), Kab. Lamandau   88 Unit (Kec.Bulik dan Kec.Lamandau). Selain itu Kab. Sukamara   98 Unit (Kec.Pantai Lunci dan Kec.Sukamara), Kab. Barito Selatan  98 Unit (Kec.Dusun Selatan), Kab. Barito Utara   98 Unit (Kec.Lahei dan Kec.Lahei Barat), Kab. Barito Timur   60 Unit (Kec.Dusun Tengah) dan Kab. Murung Raya   88 Unit (Kec.Murung).

 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement