Kamis 10 Nov 2022 14:51 WIB

RS di Bandung Sediakan Stasiun Pengisi Daya Kendaraan Listrik Gratis

Rumah sakit itu menyiapkan tiga unit fasilitas SPKLU yang berada di basement

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Nur Aini
Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) , ilustrasi
Foto: ANTARA/Mohammad Ayudha
Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) , ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Rumah sakit Edelweiss di Jalan Soekarno-Hatta, Kota Bandung menjadi yang pertama memiliki Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) gratis. Fasilitas tersebut dihadirkan untuk mendukung program penggunaan kendaraan listrik.

Chief Business Development Rumah Sakit Edelweiss Virta Dimas Catur Diputra mengatakan, pihaknya ingin mendukung upaya mengurangi emisi karbon melalui penggunaan kendaraan ramah lingkungan yaitu mobil listrik. Rumah sakit itu menyiapkan tiga unit fasilitas SPKLU yang berada di basement.

Baca Juga

"Kita ingin berkontribusi walau kecil tapi mudah-mudahan hal kecil ini membawa efek atau aura semangat yang lain untuk ikut mengembangkan teknologi listrik sehingga emisi karbon C2 bisa berkurang," ujarnya saat meresmikan SPKLU, Kamis (10/11/2022).

Ia mengungkapkan fasilitas stasiun pengisian kendaraan listrik dapat dimanfaatkan masyarakat umum secara gratis. Pihaknya juga memiliki dua unit mobil listrik yang digunakan untuk operasional. "Charging station gratis untuk semua orang tidak hanya pasien atau keluarganya tapi buat semua orang yang datang ke sini. Di sini juga ada kafe," katanya.

Dimas mengungkapkan pihaknya ke depan akan menambah mobil listrik untuk operasional di rumah sakit yang berada di Cianjur. Termasuk mendorong para direksi rumah sakit menggunakan kendaraan listrik. "Kita menyiapkan tiga charging station dengan kapasitas yang disesuaikan mobil listrik," katanya.

Ia menambahkan, pihaknya terus berupaya menjadi rumah sakit smart dan ramah lingkungan. Bahkan tahun lalu berhasil memperoleh predikat biru untuk rumah sakit ramah lingkungan. "Dikarenakan tata kelola dari limbah diolah kembali, air kotor diolah kembali," ungkapnya.

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement