Jumat 11 Nov 2022 08:36 WIB

BNPB Antisipasi Bencana Alam, Covid-19, hingga PMK Jelang KTT G20 di Bali

BNPB telah melakukan antisipasi bencana alam sejak September lalu.

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Ratna Puspita
Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto
Foto: ANTARA/Aprillio Akbar
Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mendukung kesuksesan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Presidensi G20 Indonesia (G20) yang akan diselenggarakan pada 15 hingga 16 November 2022 di Nusa Dua, Badung, Bali. BNPB mempersiapkan tiga hal agar penyelenggaraan G20 berjalan dengan aman dan maksimal. 

Pertama adalah antisipasi bencana alam melalui pelaksanaan tabletop exercise (TTX). “Untuk antisipasi bencana alam, BNPB telah melaksanakan tabletop exercise terhadap potensi bencana gempabumi dan tsunami,” ujar Kepala BNPB Suharyanto usai Rapat Koordinasi Persiapan Infrastruktur, Logistik, Media dan Komunikasi, Keamanan, Side Event dan Kesehatan di Hotel Renaissance Bali, Nusa Dua, Kamis (10/11/2022), dikutip dari siaran persnya, Jumat (11/11/2022).

Baca Juga

Dia mengatakan, pelaksanaan TTX telah dipersiapkan sejak bulan September lalu, mulai dari rapat koordinasi, perancangan, final planning conference, pelaksanaan TTX hingga pelaporan dan penyusunan rekomendasi. 

Kedua, terkait Covid-19, Suharyanto yang juga menjabat sebagai ketua Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Nasional mengatakan, penerapan protokol kesehatan akan terus dipantau untuk mencegah penularan pada saat kegiatan puncak acara G20. “Kami telah membentuk posko pemantauan protokol kesehatan Covid-19 di kawasan Rumah Resiliensi Indonesia yang berlokasi di Puja Mandala Nusa Dua,” kata Suharyanto.

Menurutnya, ini sesuai dengan Surat Edaran Pelaku Perjalanan Dalam Negeri (PPDN) dan Pelaku Perjalanan Luar Negeri (PPLN) No. 25, pada pintu masuk dan keluar Bali dilaksanakan pemeriksaan syarat perjalanan, termasuk syarat vaksinasi booster. Terakhir, Suharyanto selaku Ketua Satgas Penanganan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) Nasional juga menjelaskan perkembangan dan penanganan PMK di Provinsi Bali.

Dia mengatakan, sejak 15 Agustus lalu, Provinsi Bali telah dinyatakan sebagai daerah zero reported case PMK. "Namun kita tidak boleh lengah, penerapan biosecurity, vaksinasi, dan testing, kami perketat,” katanya.

Suharyanto juga menjelaskan BNPB telah membentuk tiga posko biosecurity di wilayah Bali dan akan menambah posko lainnya guna memperketat strategi pencegahan penularan PMK. “Tiga posko ada di Pelabuhan Gilimanuk, Padang Bai dan Benoa. Kemudian, kami akan menambah posko di Pelabuhan Ketapang, Lembar dan Bandara I Gusti Ngurah Rai,” jelasnya.

Penerapan biosecurity sudah diterapkan di Provinsi Bali, mulai dari karpet desinfektan pada wilayah bandara, box desinfeksi di pelabuhan, penyemprotan di check point, dan desinfeksi ke kandang-kandang. Bersama unsur pentaheliks, BNPB mendukung seluruh rangkaian kegiatan hingga puncak KTT G20 melalui langkah-langkah antisipasi terjadinya bencana alam ketika kegiatan berlangsung, lonjakan kasus Covid-19 serta pencegahan penularan PMK sehingga perhelatan dapat berjalan dengan aman, tertib dan lancar. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement