Pemkot Salatiga Salurkan Subsidi Pembelian Kedelai Rp 2.000 per Kilogram
Rep: Bowo Pribadi/ Red: Muhammad Fakhruddin
Sekda Kota Salatiga, Wuri Pujiastuti (tengah) melihat proses penjualan kedelai subsidi selisih harga di gudang Promkopti Kota Salatiga, Jumat (11/11). Pemkot Salatiga memberikan bantuan subsidi pembelian kedelai sebesar Rp 200 juta untuk perajin tahu dan tempe di daerahnya. | Foto: Istimewa
REPUBLIKA.CO.ID,SALATIGA -- Pemerintah Kota (Pemkot) Salatiga menyalurkan bantuan subsidi pembelian kedelai sebesar Rp 2.000 per kilogram, kepada para perajin tahu dan tempe yang ada di daerahnya, Jumat (11/11). Bantuan sebesar Rp 200 juta ini bersumber dari APBD Kota Salatiga tahun 2022.
Diharapkan sebanyak 209 perajin tahu dan tempe yang ada di Kota Salatiga mendapatkan manfaat dari bantuan yang disalurkan oleh Pemkot Salatiga melalui Koperasi Tahu dan Tempe Indonesia (Koptindo) setempat.
Sekretaris daerah(Sekda) Kota Salatiga, Wuri Pujiastuti mengatakan, hari ini, Pemkot Salatiga memberikan bantuan subsidi pembelian kedelai kepada pengrajin tahu dan tempe yang ada di daerahnya.
Bantuan ini diberikan untuk membantu para perajin tahu dan tempe --yang saat ini masih kesulitan untuk membeli kedelai dengan harga yang terjangkau-- agar usaha mereka tetap bergerak.
Dengan inflasi yang sedemikian memberatkan perajin tahu dan tempe, maka Pemkot Salatiga melalui anggaran APBD mengalokasikan bantuan ini. “Tujuannya untuk mensejahterakan masyarakat Kota Salatiga, khususnya para perajin tahu dan tempe,” jelasnya.
Nilai bantuan subsidi pembelian kedelai ini, lanjut Wuri, adalah Rp 200 juta untuk 1 ton kedelai atau senilai Rp 2.000 per kilogram. Saat ini di wilayah Kota Salatiga ada 206 perajin tahu dan tempe.
Dengan adanya bantuan subsidi harga kedelai ini, diharapkan semuanya bisa mendapatkan jatah bantuan. Karena keterbatasan anggaran, maka maksimal yang dapat diberikan oleh Pemkot Salatiga adalah Rp 200 juta untuk pengadaan langsung (PL).
Ke depan, lanjut Wuri, Pemkot Salatiga akan menyalurkan bantuan ini secara kontinyu sesuai dengan kemampuan keuangan daerah agar dapat membantu para perajin tahu dan tempe di daerahnya.
Tak terkecuali di tahun anggaran 2023 nanti juga masih akan ada bantuan pembelian harga kedelai lagi, sambil melihat fluktuasi serta harga kedelai di pasaran.
“Kalau memang masih memberatkan para perajin tahu dan tempe tentu akan diupayakan secara maksimal, sesuai arahan Ketua DPRD Kota Salatiga agar Pemkot Salatiga membela rakyat, dalam hal ini para perajin tahu dan tempe,” tandas Wuri.
Sementara itu, mewakili para perajin tahu dan tempe di Kota Salatiga, Ketua Pusat Koperasi produsen tahu dan Tempe (Puskopti) Jawa Tengah, Sutrisno Supriyanto mengapresiasi Pemkot Salatiga yang telah menyalurkan bantuan subsidi pembelian kedelai ini.
Karena Pemkot Salatiga merupakan satu- satunya daerah di Jawa Tengah yang telah memulai memberikan bantuan subsidi harga kedelai --Rp 2.000 per kilogram-- kepada para perajin tahu dan tempe, saat harga kedelai sangat memberatkan para perajin tahu dan tempe seperti sekarang ini.
“Pemerintah Pusat saja hanya mensubsidi harga kedelai Rp 1.000 per kilogram, tetapi Pemkot Salatiga sudah memulai dengan memberikan bantuan subsidi pembelian kedelai Rp 2.000 per kilogram,” tegasnya.
Menurut Sutrisno, ini menjadi contoh keberpihakan Pemkot Salatiga kepada para perajin tahu dan tempe yang ada di daerahnya.
Makanya –jika harga kedelai di pasaran saat ini Rp 13.400 per kilogram-- Koptindo bisa menjual kepada 209 perajin tahu dan tempe di Kota Salatiga dengan harga di bawah Rp 12.000 per kilogram. “Sehingga ini akan sangat membantu para perajin tahu dan tempe,” tegasnya.